Alstar duduk di meja makan seorang diri sambil memakan roti bakar dan susu hangat yang di buat oleh Bi Inah.
Papah dan istri barunya masih berada di rumah sakit, sudah dua hari ini ia tak melihat Papahnya itu. Dan inilah memang yang ia mau, yaitu tak melihat wajah Papahnya."Bi, Alstar udah abis. Mau berangkat ke sekolah dulu ya" Alstar berpamitan pada Bi Inah kemudian pergi keluar rumah dengan motornya.
Sejak kejadian Alstar yang di hajar abis-abisan oleh David di rumah sakit, Alstar belum lagi pergi ke sana. Ia akan pergi ke sana nanti, jika David sedang berada di kantor. Kini ia telah sampai di depan rumah Lintang. Ia sudah janji pada gadis itu kalau ia akan menjemputnya dan akan berangkat bersama.
Lintang keluar dari dalam rumahnya, berjalan sambil berlari kecil kearah laki-laki di depan pagar rumahnya yang tengah menunggunya.
"Lama gak? Tuan Octanius?"
"Gak lama kok, Non Lintang."
"Ihs!!!" Lintang mencubit lengan Alstar membuat laki-laki itu meringis kesakitan.
"Sakit njir, cubitan lo pedes juga. Udah ayok buru naik, ntar kalo terlambat lo yang gue salahin." Ucap Alstar. Tanpa basa-basi Lintang langsung naik ke atas motor Alstar yang perlahan menjauh dari rumah Lintang.
Ia memeluk pinggang ramping milik Alstar. Meletakkan dagunya di pundak Alstar, sambil menikmati angin sejuk di pagi hari yang belum ramai oleh banyak kendaraan.
"Lo nyaman?" Tanya Alstar sambil sesekali melihat gadis itu dari kaca spion motornya.
"Hmm? Nyaman apa?" Tanya Lintang tak paham atas ucapan Alstar.
"Ya lo nyaman sama gue hmm?" Tanya Alstar.
"Iya, gue merasa nyaman di dekat lo." Ucap Lintang. Gadis itu mengeratkan pelukannya di pinggang Alstar. Sedangkan laki-laki itu hanya tersenyum mendengar pernyataan Lintang.
Kini mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Lintang turun dari motor Alstar. "Oke makasih ya, gue ke kelas dulu." Lintang melangkah pergi sebelum akhirnya langkah itu terhenti saat Alstar memanggilnya.
"Tunggu dulu."
Lintang membalikan badannya menghadap Alstar. "Apa lagi?" Tanyanya heran. Ia hanya tak ingin berlama-lama berada di sana, Karena di parkiran banyak siswa-siswi yang memperhatikan mereka berdua.
"Sini dulu," pinta Alstar.
Gadis itu memutar bola matanya malas dan berjalan mendekati Alstar yang masih duduk di atas motornya.
"Apa sih?"
"Rapihin dulu rambut lo...nah, gini kan cantik." Alstar merapihkan rambut panjang milik Lintang yang sedikit berantakan tertiup angin.
"Udah cantik, dah sana masuk kelas. Belajar yang rajin, karna anak-anak gue nanti gak cuma butuh ibu yang cantik, Tapi juga butuh ibu yang pintar." Ucap Alstar sambil mengusap puncak kepala Lintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTARAN [END]
Teen Fiction"Pergi aja bangs*t!!!" "Gak." ------- "Janji sama gue Star, setelah ini lo harus jadi pengganti gue. Alagars butuh ketua." ------- "Gue cuma gak nyangka aja, ini cepet banget Bri." ------- "Papah dengar kabar kalau Devon meninggal, ini semua pasti k...