Lintang bangun pagi-pagi sekali untuk membuat nasi goreng untuk sarapan bersama Alstar. Selain cantik, Lintang juga pintar memasak. Sedangkan Alstar, laki-laki itu masih tertidur pulas di atas sofa.
Usai membuat nasi goreng dan menyajikannya di meja makan, Lintang pergi untuk membangunkan Alstar.
"Star, bangun yuk" Lintang menepuk-nepuk pelan pipi Alstar.
"Star bangun. Sarapan dulu," namun Alstar belum juga bangun.
Sejujurnya, ia ingin berlama-lama di posisi seperti ini bersama Alstar. Melihat wajah laki-laki itu dari dekat, sungguh ia terlihat begitu tampan.
Lintang mengecup pelan kening laki-laki itu. Alstar menggeliat lalu membuka matanya.
"Lo nyium gue?" Tanyanya. Lintang menganggukan kepalanya.
"Tumben," Alstar menaikan satu Alisnya. Lintang terkekeh lalu mengacak rambut laki-laki di hadapannya.
"Lagi pengen cium aja, emang gaboleh? Cowo gue sendiri ini kan?"
"Ya boleh lah, boleh banget malah. tapi kok lo belum berangkat sekolah? Lo sekolah aja, gue gak sekolah dulu mau kerumah sakit nanti jenguk Catlea."
"Gue udah izin gak masuk dulu hari ini, gue mau ikut lo ke rumah sakit. Boleh kan?" Tanya Lintang dengan wajah yang seolah memohon.
"Tapi ntar lo nangis lagi kek waktu itu," jawab Alstar menggodanya.
"Ihh Janji gak nangis lagi, boleh yah? Boleh kan? Kan?"
"Iya boleh cantik."
Sudah dari semalam Catlea tidak mau makan. Dia bilang, dia akan makan kalau Alstar yang menyuapinya. Namun laki-laki itu tak kunjung menjenguknya.
"Lea sayang, makan dulu yuk sedikit. Biar kamu cepet sembuh dan boleh pulang." Ucap Nuri.
"Lea gak laper Mah, tolong jangan paksa Le-"
Pintu kamar rawat Catlea terbuka. Lihatlah siapa yang datang, Alstar. Senyum di bibir Catlea mengembang.
"Eh Alstar kamu datang ke sini," sambut Nuri. Laki-laki itu langsung menyalimi tangan Nuri di ikuti oleh Lintang.
"Iya tante, maaf baru bisa ke sini." Ucap Alstar.
"Ah iya Star, gak apa-apa. Eh ada Lintang, apa kabar kamu sayang?" Sejujurnya Nuri tahu tentang kejadian malam itu, David sendiri yang telah memberitahukannya.
"Baik tante," jawab Lintang.
"Oh ya udah kalian di sini aja ya temanin Catlea. Tante mau keluar dulu sebentar." Nuri keluar dari ruangan itu. Kini hanya ada Catlea, Alstar dan Lintang.
"Nama gue Catlea," tiba-tiba saja Catlea mengulurkan tangannya pada Lintang.
Karena tak kunjung membalas uluran tangan dari Catlea, Alstar yang berdiri di samping Lintang menyenggol lengan gadis itu memberi kode untuk menerima uluran dari Catlea.
"Eh? Sorry-sorry kok gue jadi bengong sih? Oh iya, nama gue Lintang, senang berkenalan dengan lo." Lintang membalas uluran tangan Catlea.
"Le, lo belum makan kan?" Tanya Alstar tiba-tiba. Gadis itu menggeleng pelan. Kemudian Alstar mengambil mangkuk bubur yang berada di atas nakas lalu menyendokan satu suapan bubur ke dalam mulut Catlea.
"Makan, lo bilang lo mau cepet sembuh." Ucap Alstar sambil menyuapi Catlea.
"Iya bawelllll!!!" Catlea mencubit kedua pipi kanan Alstar.
Lagi-lagi Lintang merasa tak di anggap di sana. Alstar sibuk menyuapi Catlea sedangkan Catlea sibuk mengacak-ngacak rambut Alstar sambil sesekali mencubit gemas pipi Alstar sambil tertawa.
Apa memang seharusnya ia tidak ikut ke sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTARAN [END]
Teen Fiction"Pergi aja bangs*t!!!" "Gak." ------- "Janji sama gue Star, setelah ini lo harus jadi pengganti gue. Alagars butuh ketua." ------- "Gue cuma gak nyangka aja, ini cepet banget Bri." ------- "Papah dengar kabar kalau Devon meninggal, ini semua pasti k...