32-Malam Itu...

3.4K 197 12
                                    

Heyyo genk!!!
Apa kabar nih? Semoga sehat selalu ya. Hari ini aku doubel up lagi hehehe...

Edisi ngabisin draft, di draft aku msih ada 3 part lagi yang blum aku publish.

Ramein cerita ini dengan vote dan comment ya gess!!! Votmen mu semangat kuu (つ≧▽≦)つ

Ramein cerita ini dengan vote dan comment ya gess!!! Votmen mu semangat kuu (つ≧▽≦)つ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alstar dan David tengah melangsungkan makan malam berdua di ruang makan. Nuri dan Catlea sedang berada di luar. Kali ini suasananya begitu dingin, Bapak dan Anak itu sama sekali tak bertegur sapa satu sama lain. Bahkan Alstar merasa asing dengan Papahnya sendiri.

Sesekali laki-laki tampan itu mengirimkan sebuah pesan untuk Lintang. Ya, malam ini, Alstar akan pergi ke rumah Lintang untuk melamar gadis pujaannya. Alstar sungguh-sungguh mencintai Lintang, amat sangat menyayangi Lintang bahkan melebihi dirinya sendiri. Alstar memperlakukan Lintang bak seorang ratu, tak ada kata-kata yang dapat menjelaskan bagiamana gadis itu teramat bararti bagi Alstar.

"Pah," Alstar membuka suara pada Akhirnya. Namun tak ada balasan apapun dari laki-laki tua yang duduk jauh di ujung sana.

"Malam ini Alstar mau keluar, melamar gadis pilihan Alstar." Ucap Alstar dingin sambil menyudahi acara makan malamnya.

"Berani kamu?" Tanya David dengan wajah yang seolah tengah menahan amarahnya. Terlihat jelas wajahnya yang memerah.

"Kenapa engga?" Balas Alstar sambil menatap tajam mata David lalu mengalihkan pandangannya ke layar ponselnya karena mendapat notif chat dari Lintang.

David berjalan mendekati Alstar dan...

BYURRRRR

Mangkuk besar yang berisi sup panas itu langsung di guyurkan oleh David ke tubuh Alstar. Laki-laki itu berteriak kepanasan, Sangat panas. Bahkan ponselnya refleks jatuh dan pecah. Alstar begitu terkejut dan marasa Panas.

"Panas? Hm?"

BYURRRRR

David menyiramkan segelas susu putih pada Alstar. Rasa panas itu seketika menghilang saat David menyiramnya dengan susu.
Namun panas di hatinya belum reda, hatinya hancur rasanya itu bukanlah David. Alstar merasa di perlakukan layaknya binatang. Ini sungguh menyakiti dirinya.

"PANAS PAHHH!!!"

"GAK PUNYA HATI YA LO! SUP YANG BARU MATENG LO GUYUR KE BADAN GUE, EMANG GUE INI APAAN SIALAN!!!" Alstar menendang meja makan itu sehingga membuat piring, sendok, dan gelas yang berada di atasnya ikut bergetar.

"Suruh siapa kamu berani menentang Papah! Kalau kamu ini menganggap Papah sebagai orang tua mu, harusnya kamu nurut dengan semua ucapan Papah Alstar!" Balas David.

"Kenapa gue harus nurut hm? Kenapa gue harus nurut sama lo, orang sakit jiwa!"

"Seolah lo itu gak ada otak, nyiram anak sendiri sama kuah sup yang masih panas. Lo mau bunuh gue secara perlahan-lahan hm? Iya?"

ALSTARAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang