26-Ujian

2.8K 185 7
                                    

"Lo semangat ya ujiannya. Kalau susah, nyontek aja punya temen. Okeh?"

"Goblok lo! Sesat banget masa nyuruh doinya nyontek sih pas ujian. Kalau ketauan gimana? Nanti yang ada kertas ulangan gue di robek."

"Bercanda, tapi serius Tang. Kalau susah kerja sama aja sama temen."

"ALSTARAN OCTANIUS!!!" Lintang menjewer kuping Alstar membuat laki-laki itu kesakitan.

"Ehem ehem pagi-pagi suami istri udah berantem aja nih," goda Zero yang datang bersama dengan Jerry, Geo dan Marshel.

"Lo pasti iri kan?" Tanya Alstar sambil memeluk pinggang ramping milik Lintang. Sengaja karena ingin membuat iri teman-temannya yang masih jomblo itu.

Lintang menutup wajahnya dengan novel yang ia bawa, bukannya apa-apa dia sangat malu saat Alstar memeluknya seperti itu. Karena posisinya mereka yang masih berada di koridor sekolah. Tentunya itu menjadi pusat perhatiaan siswa siswi yang berada di sana.

Kedua sahabat Lintang yaitu Nathalie dan Selin datang menghampirinya. Dengan segera Lintang melepas paksa tangan Alstar yang melingkar di pinggangnya.

"Hai semua!!!" Sapa gadis bermata sipit itu.

"Eh ada cipit, good morning cantik." Ucap Zero pada Selin.

"Ih apaan sih lo, jangan panggil gue sipit gue gak suka!" Tukas gadis itu.

"Lah terus apa dong? Kan mata lu emang sipit." Balas Zero.

"Udah lah Zer, ini mah bagian gue. Selin itu gak mau di panggil sipit, maunya di panggil sayang sama gue iya kan Lin?" Sambar Marshel.

Tiba-tiba pipi Selin berubah menjadi merah. Ia sedang menahan senyumnya sekarang. Gak dapet Alstar temennya pun jadi.

"Pada Alay, gue cabut duluan." Jerry melenggang pergi ke arah kelasnya.

"Tau lu. Pada Alay! Gue mau cabut juga ah," Geo pergi menyusul Jerry.

"Yaudah, mending pada balik ke kelas masing-masing, Udah bel juga." Ucap Nathalie.

🍂

"Woi bintang kiw-kiw,"

"Nomer dua apaan bangsat."

"Bintang anjing ni,"

Nino sedari tadi memanggil-manggil Alstar. Ia kesulitan mengerjakan soal ujiannya.

"Bacot monyet!" Balas Marshel yang duduk di sampingnya.

Rasanya kepala Nino ingin pecah, ia kesulitan mengisi soal-soal ujiannya Karena semalam ia sama sekali tidak belajar, sebenarnya memang setiap ada ujian Nino tak pernah belajar.

Laki-laki itu melihat kearah Zero dan Geo yang sedang fokus mengerjakan soal ujiannya.

"Najis sok serius banget su," Ucap Nino pada diri sendiri. Ia terkekeh melihat raut wajah Geo dan Nino yang sok serius itu.

"Halo. Itu yang di belakang kenapa ketawa-ketawa ya?" Ucap guru yang tengah mengawas di kelas Alstar. Semua mata tertuju pada Nino.

"Lah apaan bu? Saya?" Tunjuknya pada diri sendiri.

"Iya kamu Nino, kenapa ketawa-ketawa? Ada yang lucu? Sekarang fokus untuk menyelesaikan ujian mu. Ingat, kalian sebentar lagi sudah mau lulus! Tidak ada waktu untuk bermain-main." Ucap guru itu.

ALSTARAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang