Alstar ikut hadir di pemakaman Devon. Ia menggunakan baju dan celana hitam, juga kacamata berwarna hitam yang bertengger di hidungnya.
"Ikhlasin Star," Brian menepuk bahu Alstar. Namun tak ada jawaban dari laki-laki itu.
Di sana juga para anggota Alagars ikut hadir di pemakaman Devon yang tak lain adalah ketua mereka. Mereka tahu Devon sangat dekat dengan Alstar. Bahkan mereka berdua terlihat seperti adik kakak. Mereka tau Alstar begitu kehilangan sosok Devon, tapi bukan hanya Alstar yang merasa kehilangan di sini, tapi juga Brian dan anggota Alagars yang lain.
"Gue cuma gak nyangka aja, ini cepet banget Bri." Balas Astar dengan pandangan yang lurus ke depan.
"Takdir, Bintang." Ucap seseorang tiba-tiba. Dia adalah Nino, anggota inti Alagars. hanya Nino yang memanggil Alstar dengan nama panggilan itu. Bintang.
Alagars adalah salah satu nama geng motor yang di ketuai oleh Devon Alexiano. Berisikan 50 orang anggota, yang berasal dari anak-anak kelas sebelas, dan dua belas. Anggota inti Alagars ada tujuh orang yaitu Alstar,Brian,Nino,Jerry, Marshel,Geo, dan terakhir Zero.
***
Alstar masuk ke dalam rumah yang megah itu. Namun rumah itu terasa sangat sepi karena tak ada lagi sosok Mamahnya.
Rumah itu terasa sepi dan dingin tidak seperti dulu yang terasa begitu hangat. Mamahnya meninggal dunia akibat kecelakan dua tahun yang lalu, Papahnya juga berubah sifat semenjak kejadian itu. Padahal itu adalah kesalah pahaman, Mamah Alstar di fitnah berselingkuh dengan laki-laki lain. Membuat Papah Alstar begitu marah padanya. Venya, Mamah Alstar merasa frustasi. Ia pergi keluar dengan mobilnya tanpa tujuan dengan kecepatan tinggi, hingga kejadian tak terduga menimpanya. Mobil itu bertabrakan dengan truk, yang merenggut nyawa Venya.
Bagi David, Papah Alstar itu adalah hukuman dari tuhan untuk istrinya karena telah berselingkuh. Padahal Venya sering mengatakan kalau itu semua adalah fitnah. Sejak kepergian Mamahnya, Papah Alstar menjadi dingin dengan anak semata wayangnya itu. Bahkan terkadang sangat keras pada Alstar. Membuat laki-laki itu jengah dengan Papahnya.
"Papah dengar kabar kalau Devon meninggal, ini semua pasti karena mu." David berjalan menuruni anak tangga ke arah Alstar berdiri.
"Iya gue yang bunuh. Kenapa? Mau masukin gue ke penjara? Silahkan!" Nada bicara Alstar yang meninggi itu memancing emosi David.
PLAKKK
Tamparan itu melayang di pipi Alstar. Padahal wajah Alstar masih terlihat banyak luka lebam akibat kejadian kemarin. Namun kini, sebuah tamparan mulus mendarat di pipi laki-laki itu.
Alstar sudah biasa dengan ini semua, bahkan terkadang Papahnya bisa melakukan hal yang lebih dari itu.
"Dasar anak yang tidak punya sopan santun! Apakah ibumu tidak pernah mengajarkanmu sopan santun saat berbicara kepada orang yang lebih tua hah?!" Nada bicara David tak kalah tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTARAN [END]
Teen Fiction"Pergi aja bangs*t!!!" "Gak." ------- "Janji sama gue Star, setelah ini lo harus jadi pengganti gue. Alagars butuh ketua." ------- "Gue cuma gak nyangka aja, ini cepet banget Bri." ------- "Papah dengar kabar kalau Devon meninggal, ini semua pasti k...