Setelah acara pernikahan itu selesai, Lintang membawa kopernya yang sudah ia siapkan dua hari sebelum berangkat bersama Alstar ke apartemen. Lintang di bantu Alstar memasukan koper-koper itu ke dalam mobil Alstar.
Rencananya, mereka akan tinggal di apartemen pribadi milik Alstar. Setelah selesai memasukan koper-koper itu, mereka pamit kepada Arga dan Raisa pun juga Jerry yang ikut berada di sana.
"Ya udah Mah, Pah. Alstar sama Lintang pamit pergi dulu ya?" Ucap Alstar sambil menyalimi tangan keduanya.
"Iya Alstar, hati-hati ya nak. Papah percaya sama kamu, jaga Lintang baik-baik. Papah titip Lintang ya." Ujar Arga sedikit meneteskan air matanya.
"Lintang sayang... Jaga diri baik-baik ya nak, jaga kesehatan. Nurut sama suami kamu ya sayang, jangan nakal. Jangan nyusahin Alstar." Ucap Raisa sambil mengusap air matanya.
"Ihhh Mamah, Papah. Jangan nangis dong!!! Lintang jadi pengen nangis juga nih." Lintang langsung memeluk tubuh kedua orang tuanya.
"Ya udah sana sayang, capat berangkat. Hati-hati ya di jalan."
"Iya Mah,"
"Btw, lo gak mau ngomong apa-apa dulu gitu sama gue Jer?" Tanya Lintang.
"Halah ngapain,"
"Paling juga besok siang lo ke sini lagi." Ucap Jerry santai yang langsung mendapatkan cubitan dari Lintang.
"Aarghh sakit njir, gue sih gak mau bilang apa-apa. Cuma pengen ingetin aja, Bra bekas pakai jangan taro di atas tempat tidur dan pembalut kotor jangan di simpen di kamar mandi Hahahaha...," Tawa Jerry pecah saat mengingat kejadian itu.
Lintang memutar bola matanya malas. Sedangkan Alstar ikut tertawa mendengarnya.
Kini keduanya sudah tiba di dalam Apartment Alstar yang sangat luas. Lintang merapihkan barang-barangnya dan juga barang-barang Alstar di bantu oleh suaminya.
Setelah selesai merapihkan barang-barang, Lintang memutuskan untuk mandi. Karena hari ini ia begitu lelah, belum lagi tumit nya yang sedikit terasa sakit.
"Mau kemana?" Tanya Alstar saat melihat Lintang hendak masuk ke dalam kamar mandi.
"Mau mandi Star, udah lengket banget nih badan. Mau bersih-bersih dulu," ucapnya.
"Mandi bareng yuk?" Ajak Alstar jahil smbil menaik turunkan kedua alisnya.
"Ap-apa? Man-mandi bareng?" Ucap Lintang sedikit terbata-bata. Memang sekarang mereka sudah sah menjadi suami istri, tapi untuk melakukan mandi bareng, rasanya Lintang belum siap. Dia masih merasa malu.
Alstar tertawa melihat perubahan ekspresi istrinya itu.
"Hahaha muka lo kenapa njir? Ngakak gue liatnya,"
"Ya udah sana mandi duluan, gapapa kalau belum siap. Gue tadi cuman bercanda aja, tapi kalau mau mah atuh hayu." Ucap Alstar sambil terkekeh.
"Bodoamat!" Balas Lintang dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah 20 menit, Lintang keluar dari kamar mandi menggunakan handuk putih yang menutupi dada hingga lutut. Ia duduk di pinggiran tempat tidur sambil mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer. Kini gantian Alstar yang masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah di rasa rambutnya sudah kering, Lintang mematin hairdryer itu lalu merebahkan dirinya di atas tempat tidur masih mengenakan handuknya. Lintang sedikit menarik selimut hingga ke dadanya, ia merasa sedikit kedinginan.
Alstar keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi bagian perut bawah hingga lutut. Lintang terbelalak melihat Alstar yang baru saja keluar dari kamar mandi itu. Terlebih lagi hanya menggunakan handuk putih yang menutupi bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTARAN [END]
Roman pour Adolescents"Pergi aja bangs*t!!!" "Gak." ------- "Janji sama gue Star, setelah ini lo harus jadi pengganti gue. Alagars butuh ketua." ------- "Gue cuma gak nyangka aja, ini cepet banget Bri." ------- "Papah dengar kabar kalau Devon meninggal, ini semua pasti k...