Pintu itu terbuka, Alstar segera bangkit dari duduknya. Keluarlah seorang dokter dari ruangan itu.
"Istri saya gimana dok?" Tanya Alstar risau.
"Maaf, kami harus secepatnya melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan bayi yang ada di dalam kandungan Lintang."
"Tapi kandungan putri saya baru delapan bulan dok," ucap Raisa.
"Kami terpaksa melakukannya lebih cepat, karena kondisi Lintang sangat parah. Ia kehilangan banyak darah, dan ini juga permintaan dari Lintang."
"Permintaan dari Lintang?" Beo Alstar tak percaya.
"Iya benar, Lintang yang meminta agar kedua anaknya segera di keluarkan."
"Tapi Lintang bakal bisa selamat dan tetap hidup kan dok?" Tanya Alstar.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, selebihnya kita serahkan pada tuhan."
"Operasinya akan kami lakukan nanti malam pukul 19.00. kalau begitu saya permisi."
Alstar membuang nafasnya kasar, pikirannya kacau. Ia sungguh tak siap jika harus kehilangan Lintang secepat ini.
***
18:55
"Alstar, silahkan masuk ke dalam ruang operasi." Pinta dokter itu.
Alstar langsung mengangguk. Tangannya gemetar, air matanya tak henti-hentinya menetes. Laki-laki itu mulai mengganti pakaiannya.
Ia berjalan mendekati Lintang yang sudah terbaring di atas meja operasi. Gadis itu membuka matanya perlahan saat menyadari keberadaan Alstar di sana.
"Hei..., Selamat malam cantik." Bisik Alstar pelan di telinga Lintang.
Wanita itu, wanita yang tengah terbaring di atas meja operasi yang sebentar lagi akan di mulai terlihat menyunggingkan senyuman.
"Ma-malam juga," balas Lintang pelan.
Lagi-lagi air mata Alstar menetes saat ia mendengar suara Lintang yang terdengar begitu lemas dan parau tidak seperti biasanya.
"Kuat yah? Janji sama gue lo gak akan pergi, Malam ini malaikat kecil kita akan lahir Tang." Ucap Alstar.
Lintang tersenyum mendengarnya. Tangannya mencoba untuk menggenggam tangan Alstar.
"Gu-gue takut Star,"
"Takut apa? Ada gue di sini."
"Iya di sini, di sana lo gak ada."
"Di sana dimana?" Tanya Alstar bingung.
"Di sana, di tempat yang jauh."
"Sssttt, udah yah? Sebentar lagi operasinya bakal di mulai, gue ada di samping lo Tang. Lo kuat yah,"
Cupp!
Satu kecupan itu mendarat mulus di kening Lintang. Gadis itu tersenyum.
"Ja-jangan kemana-mana," lirih Lintang.
"Gue di sini Tang, di dekat lo. Dan di luar ada Mamah, Papah, Jerry, dan teman-teman yang lain. Mereka ada di sini buat lo Tang," ucap Alstar.
"Baik, jadi bagaimana? Apa operasinya bisa kita mulai sekarang Lintang?" Tanya dokter perempuan berambut sebahu itu.
Lintang mengangguk pelan sebagai jawaban. Operasi itu pun di mulai, Alstar tak kuasa menahan air matanya melihat sendiri perjuangan Lintang untuk mengeluarkan anaknya.
"Kuat sayang," ucap Alstar sangat pelan.
Sementara di luar, mereka tengah berdoa untuk keselamatan Lintang dan kedua calon anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTARAN [END]
Fiksi Remaja"Pergi aja bangs*t!!!" "Gak." ------- "Janji sama gue Star, setelah ini lo harus jadi pengganti gue. Alagars butuh ketua." ------- "Gue cuma gak nyangka aja, ini cepet banget Bri." ------- "Papah dengar kabar kalau Devon meninggal, ini semua pasti k...