Chapter 6: Cemburu bebek.
"Cemburu dapat di lihat dari bibir yang mengerucut seperti bebek."
______
Aoife berkenalan dengan teman-teman baseball Abimelech dan kekasih dari teman-teman Abimelech yang ikut makam malam hari ini. Kekasih Joan teman Abimelech mengidolakan Aoife dan meminta tanda tangan sekaligus foto bersama. Dengan ramah Aoife meladeni tak lupa senyum manis terpatri dari bibir Aoife. Setiap penggemar yang bertemu dengan Aoife pasti bertanya kapan Aoife akan menerbitkan buku baru, mengunggah chapter selanjutnya, memuji kecantikan Aoife, memuji tulisan Aoife, mengutarakan perasaan mereka saat membaca novel Aoife, menanyakan kabar Aoife, mendoakan kesehatan dan kesusksesan Aoife serta meminta Aoife untuk sering mengunggah qoutes di media sosial. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu juga dilontarkan oleh kekasih Joan selaku penggemar Aoife.
Abimelech yang mendengar pertanyaan itu terlihat kesal karena terlalu banyak yang ditanyakan pada Aoife bahkan tak memberi jeda Aoife untuk minum. Ia tau jika Aoife kehausan, jadi ia menyela obrolan mereka dan memberikan satu gelas jus wortel kepada Aoife. Aoife menerima jus wortel itu dan meminumnya sampai setengah kemudian meletakkan gelas tersebut di atas meja.
"Aduh, sorry telat soalnya lembur," ucap Brama baru datang dengan menyapa teman-temannya termasuk Abimelech.
"Yaelah, minggu-minggu kerja mulu, dasar budak romusha," celetuk Harsa selaku teman Abimelech yang paling lawak.
"Kayak kamu gak aja," sahut Brama dengan posisi tetap berdiri.
"Gak pa-pa lembur asal rekening gendut." Arsad yang membalik daging di atas grill pan ikut menyahut.
"Rekening si gendut tapi gak awet umur aja." Harsa menyahut lagi kemudian tos dengan Dendi yang duduk di samping Abimelech.
"Sialan di do'ain cepet mati." Brama akan berjalan menghampiri Harsa namun langkahnya terhenti saat melihat Aoife yang duduk di samping Abimelech dengan memperhatikan teman-teman Abimelech.
"Aoife Jasmine," teriak Brama dan membuat semua pengunjung restoran menatapnya sekilas. Tak terkecuali Aoife dan Abimelech yang terkejut dengan teriakan itu.
Brama berjalan ke arah Aoife sembari mengeluarkan ponsel dan memberikan ponsel itu pada Aoife. "Bisa minta tanda tangan? Aku penggemar berat Aoife Jasmine." Aoife menerima ponsel itu sambil tersenyum.
Abimelech memberikan drawing pen miliknya kepada Aoife karena ia tau, Aoife tak menbawa spidol permanen jadi bulpoin pun tak masalah. Ia melihat Aoife memegang bulpoin miliknya dan mulai mengoresekan tanda tangannya di balik hardcase ponsel, sama seperti dirinya yang dulu memberikan tanda tangan pada hardcase milik Aoife dan hardcase itu masih digunakan oleh Aoife. Ia merasa bahagia untuk itu karena setidaknya, Aoife tak sekedar menyukai lukisannya namun entahlah, ia tak mau berpikiran jauh untuk ini.
"Sama nama aku ya, Brama terus kasih tanda hati. Biar makin semangat kerjanya." Pria bernama Brama itu meminta namanya ditulis juga sekaligus dengan tanda hati dan itu membuat semua temannya beserta para kekasih temanya menatap Brama dengan tatapan 'sehat?'
"Emangnya Aoife patung kucing yang tangannya gerak-gerak apa," celetuk Harsa lagi dan celetukan Harsa mengudang celetukan lainya.
"Fito suka banget sama patung kucing itu sampai di taroh di meja kerja buat penyemangat cari cuan," celetuk Dandi dan semuanya tertawa karena kelakuan Fito itu.
Brama mengambil kursi dan mengeser posisi kekasih Joan yang tadi duduk di sebelah kiri Aoife. Kekasih Joan terlihat kesal karena harus berjauhan dengan penulis favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's on December [TAMAT]
RomanceAbimelech menyukai Aoife Jasmine, seorang penulis novel romansa. Hingga suatu hari ia terlibat kerja sama dengan Aoife dalam proyek ulang tahun galeri seni milik sahabat Aoife. Momen itu membuat hubungan Abimelech dan Aoife menjadi dekat namun Aoif...