Chapter 24: Ketakutan akan Desember.

26 5 8
                                    

Chapter 24: Ketakutan akan Desember.

"Status sosial buatan manusia sedangkan rasa cinta ciptaan Tuhan jadi tidak akan berpengaruh bagi yang benar-benar tulus."


_________

Udara panas ibu kota menambah panas kedua mata Aoife. Perempuan itu tak tahan lagi dengan ketakutan yang menyerang hatinya. Ia takut akan kepergian Abimelech ke Singapura akan menjadi akhir dari segala kisah manis. Ia benar-benar takut akan menjadi Desember yang penuh dengan bencana. Bagiamana bila Abimelech tak dapat memenuhi janjinya dan menyebabkan luka baru dalam hatinya. Ia benar-benar takut terlebih, ia tau siapa itu Abimelech yang sebenarnya, keluarganya dan juga kedudukan keluarga Abimelech. Ia tak henti-hentinya membandingkan dengan dirinya dan juga keluarganya yang bukan siapa-siapa di banding Abimelech dan keluarga Abimelech.

Ia jadi teringat akan pembicaraannya dengan Ava tempo hari. Dimana kedua orang tua Ava menginginkan Ava menikah dengan seorang pria yang sepadan dengan keluarganya. Beruntungnya, Dandi sepadan dengan Ava sedangkan seorang Aoife Jasmine tidaklah sepadan dengan Abimelech. Mengingat hal itu membuat ketakutan-ketakutan dalam hati Aoife semakin menjadi.

Potongan-potongan cerita telenovela dan novel kontemporer yang ia baca tergambar jelas di otaknya. Dimana pria dari keluarga kaya harus berpisah dengan wanita miskin yang ia cintai karena perjodohan atau pun harus menikah dengan wanita yang sepadan. Sedangkan pria kaya yang menikah dengan wanita miskin hanya ada pada drama Korea. Tapi tidak dengan dunia nyata.

Meski papa dan mama Abimelech kemarin menyambutnya layaknya putri sendiri tapi dia tak pernah tau akan isi hati orang lain yang sebenarnya.

Seharusnya, ia tak jatuh cinta pada Abimelech dan tak pernah dipertemukan dengan Abimelech tapi, kenapa takdir selalu menempatkannya pada posisi yang sulit.

"Bea, kamu kenapa nangis," tanya Abimelech dengan menolehkan wajah Aoife untuk menghadap ke arahnya lalu menghapus air mata Aoife. Abimelech menatap khawatir Aoife karena tiba-tiba menangis.

Aoife menyedot ingusnya dan menggeleng pelan lalu menghambur ke dalam pelukan Abimelech dan melanjutkan tangisnya dalam pelukan Abimelech yang hangat. Ia tak mau kehilangan pelukan hangat ini dan ia tak terima bila hubungannya yang baru seumur kacang hijau ini berakhir. Apa ia salah jatuh cinta pada pria kaya ini. Apa ia harus mencari pekerjaan sampingan agar bisa menjadi kaya, setidaknya tidak jompalang jauh dari kehidupan kaya Abimelech.

Jika ia disalahkan atas cinta ini maka ia tak akan terima karena Abimelech duluan yang datang memberikan cinta terlebih dulu dengan segala kesederhanaannya itu. Di balik kesederhanaannya itu, terdapat kekayaan yang membuat Aoife minder.

Saat merasakan elusan halus tangan Abimelech pada punggungnya, membuat dada Aoife berdebar hebat karena ia tak bisa kehilangan semua ini. Ia tak sanggup akan melakukan apa untuk menyembuhkan hatinya jika berpisah dengan Abimelech. Bahkan ia takut, takut setengah mati jika Abimelech sudah di jodohkan. Maka dari itu, kemarin ia merengek ingin ikut Abimelech untuk bertemu dengan rekan kempus papa Abimelech. Ia takut bila pak Lanin adalah calon mertua Abimelech yang sebenarnya. Dan ketakutan itu masih ada sampai sekarang meski pak Lanin berkata akan menjadi guru bisnis untuk Abimelech tapi kecurigaan itu tak luntur dari otak Aoife.

"Udah merasa lebih baik," tanya Abimelech dengan tatapan yang masih khawatir setelah Aoife melepaskan pelukannya.

Sebenarnya, Aoife ingin mengatakan tentang ketakutannya saat ini tapi ia takut dan sangat takut. Tapi ia benar-benar tak bisa menahan diri lagi karena ia takut bila hubungan ini terus berlanjut dan semakin jauh maka, hidupnya tak akan selamat lagi.

"Aku ... hiks." Aoife tak sanggup mengatakannya dan ia menangis lagi.

Abimelech menarik tubuh Aoife untuk berada di pelukannya lagi namun Aoife menolak dan memilih untuk menghapus air matanya. Perempuan itu kemudian menatap Abimelech setelah mengumpulkan semua keberanian dalam dirinya. "Aku takut kamu akan menjadi Desember penuh bencana selanjutnya."

What's on December [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang