Chapter 28: You deserve me.
"We love each other and we try to understand each other."
_______
Hal yang paling utama dalam hubungan asmara tidak hanya tentang komunikasi yang baik, melainkan saling memahami satu sama lain dengan baik. Mencari tau apa yang membuat pasangan kita merasa nyaman dan tidak nyaman. Itu semua tengah di lakukan oleh Abimelech dan Aoife. Meski keduanya tak mengatakannya tapi itu semua terlihat dari segala tindakan yang mereka lakukan. Bahkan menghargai pendapat masing-masing karena setiap manusia memiliki hak untuk berpendapat. Serta menghormati privasi masing-masing juga mereka lakukan karena setiap orang mempunyai hak untuk menyimpan apa yang ingin mereka simpan tanpa diketahui oleh orang lain.
Mereka berusaha untuk saling memahami dan membuat hubungan mereka sehat.
Bahkan untuk urusan piknik seperti ini pun, mereka saling menghargai ide masing-masing. Abimelech yang memberikan ide untuk piknik di siang bolong namun saat sudah berada di dalam mobil ia tak tau akan pergi piknik kemana di siang yang panas. Dengan sabar Aoife memberikan ide untuk piknik di dalam mobil yang di parkirkan di dekat dermaga dan Abimelech setuju saja meski harus menempuh jarak yang lumayan untuk pergi ke dermaga.
"Perut aku udah laper," keluh Aoife dengan cemberut dan kepalanya sudah pusing karena sedari pagi belum sarapan dan hanya minum air putih.
Kruk,
Aoife tertawa ketika mendengar bunyi perut Abimelech sedangkan pria itu juga ikut tertawa sambil menyetir mobil. "Perut aku udah bicara sendiri,'' ucap Abimelech di akhir tawanya.
"Gimana kalo kita makan di dalam mobil dan cari tempat buat berhenti. Kelamaan kalo ke dermaga." Saran Aoife yang sebenarnya terdengar seperti permintaan yang harus segera di laksanakan sebelum benar-benar kelaparan padahal punya makanan.
"Great idea." Abimelech sangat setuju karena sudah sangat lapar sampai perutnya bunyi lagi.
Mobil Abimelech berhenti di parkiran mini market yang cukup luas dan ia turun dari mobil untuk mengambil paper bag berisi wadah Tupperware dan botol air minum yang ada di bagasi mobil. Sedangkan Aoife tetap duduk manis di samping kursi kemudi dengan melihat ponselnya untuk melihat beberapa pesan surel yang masuk.
Pintu mobil di buka dan Aoife segera menyimpan kembali ponselnya pada tas selempang yang ada di pangkuannya lalu meletakkan tas tersebut di atas dasboard. Ia menerima paper bag yang di berikan oleh Abimelech lalu mengambil dua wadah Tupperware yang berisi makan siang mereka serta dua sendok--- ia memberikan satu wadah Tupperware dan satu sendok itu pada Abimelech dan meletakkan paper bag itu pada dashboard.
"Waah, kamu pinter banget nata makan siang kita jadi cantik begini. Bento yang cantik," puji Aoife setelah membuka tutup wadah Tupperware berwarna ungu itu.
Abimelech menata nasi, gurami asam manis dan telur asin dalam satu wadah Tupperware dengan cantik. Teknik yang di pelajari oleh Abimelech dari mamanya yang suka membawakannya bento saat sekolah dulu. Bahkan sampai sekarang ketika bekerja di kantor sebagai pegawai magang, ia juga membawa bento namun hari ini Abimelech minta tak di bawakan karena mau makan siang di luar bersama Aoife.
"Udah berdo'a belum," tanya Abimelech ketika Aoife akan menyuapkan satu sendok nasi pada mulutnya.
"Udah, kamu aja gak denger karena suara kendaraan lewat!" jawab Aoife tanpa menoleh ke arah orang yang bertanya padanya dan pandangannya hanya fokus pada sendok yang mengudara.
"Ok, selamat makan siang bea," ucap Abimelech di akhiri senyum sembari fokus pada Aoife yang memakan makan siangnya.
Ia tak pernah membayangkan bila akan merasakan momen seperti ini dengan orang yang ia cintai. Makan siang bersama di dalam mobil dengan mobil yang terparkir di halaman parkir mini market. Memakan masakan dari orang yang telah melahirkan pujaan hatinya dan membesarkan pujaan hatinya dengan sangat baik. Mungkin ini terdengar sangat sepele bagi orang lain tapi tidak untuk Abimelech. Pria itu benar-benar merasa sangat beruntung bisa bersama dengan Aoife, penulis favoritnya. Tak pernah terbayangkan olehnya bisa untuk menjalin hubungan asmara dengan penulis favoritnya karena dulu ia merasa ini semua mustahil tapi, kemustahilan itu menjadi nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's on December [TAMAT]
RomanceAbimelech menyukai Aoife Jasmine, seorang penulis novel romansa. Hingga suatu hari ia terlibat kerja sama dengan Aoife dalam proyek ulang tahun galeri seni milik sahabat Aoife. Momen itu membuat hubungan Abimelech dan Aoife menjadi dekat namun Aoif...