Epilog.
"This is unique romance."
_______
Januari, 2022
Pernikahan yang di rencanakan di laksanakan pada tahun 2022 pun di majukan menjadi november 2021 atas permintaan mama Abimelech karena merasa kasihan melihat Abimelech yang senewen karena jarang bertemu dengan Aoife. Pria dua puluh enam tahun itu sibuk dengan pekerjaan kantor dan sering kali merindukan Aoife tapi perempuan itu jarang datang ke kantor untuk menghindari gosip-gosip yang menyebalkan. Jadi, pernikahan mereka berdua di percepat dan kedua bela pihak keluarga setuju.
Sekarang usia pernikahan Aoife dan Abimelech akan menginjak tiga bulan. Dengan Aoife yang baru hamil satu bulan. Kehamilan Aoife begitu membuat semuanya bahagia. Terutama Abimelech karena sebentar lagi dia menjadi seorang ayah dan ia berjanji akan bekerja semakin giat demi keluarga kecilnya. Tapi, kehamilan pertama Aoife ini menjadikan Abimelech tinggal terpisah dengan Aoife dan itu membuatnya sangat sedih serta tak karuan.
Aoife tak suka bila bertemu dengan Abimelech, selalu muntah dan marah-marah terus. Jadi, Abimelech di minta oleh mamanya untuk memaklumi Aoife karena itu bawaan bayi jadi ia harus mengalah. Toh tak selamanya saling berjauhan, nanti saat usia kandungan sudah mencapai trisemester, biasanya akan kembali seperti semula.
"Sudah mau berangkat? Ini ibu bawain bekal seperti biasa buat makan siang."
Abimelech tersenyum mendengar kalimat barusan setiap pagi dari ibu mertuanya. "Terima kasih, bu. Abi di sini jadi ngerepotin ibu sama ayah," ucap Abimelech dengan menarik kursi meja makan lalu mendudukinya.
"Kamu itu anak ibu sama ayah, jelas gak ngerepotin. Yang ada, ibu itu sungkan sama besan, masa anak kami Aoife ngusir kamu dari rumah kamu sendiri." Saat Abimelech mau menanggapi ibu mertuanya kembali berucap, "Aoife ada-ada aja, masa hamil anak pertama begini muntah kalo ketemu suaminya sendiri. Harusnya kan jadi manja gak mau di tinggal."
"Gak pa-pa bu, kasihan Aoife kalo saya tetap di sana. Jadi saya nurut aja apa mau dia. Lagian, karena saya kan Aoife jadi hamil." Abimelech sadar diri dan tak pernah menyalahkan Aoife meski ia keberatan harus tinggal terpisah dengan Aoife.
Ayah Aoife tergelak tawa setelah mendengar perkataan Abimelech barusan. "Wajar kamu bikin Aoife hamil, kamu kan suaminya, nak."
Abimelech tertawa tanpa suara dan wajahnya memerah karena malu. Sepertinya ia salah bicara tadi sampai di tanggapi seperti ini oleh ayah mertuanya. Tiba-tiba ia merasa sangat canggung. Berbeda bila berbicara seperti ini dengan Dandi, ia tak canggung sama sekali meski sahabatnya itu belum menikah.
Bicara tentang Dandi, sahabatnya itu menangis sampai memeluknya erat setelah mendengar kabar kehamilan Aoife. Serta membisikkan kalimat yang membuat Abimelech ingin menendang kaki Dandi saat itu juga karena kelewat eksplisit.
"Ayah ini, Abi kelihatan malu kan." Goda ibu Aoife sembari memberikan satu piring nasi yang sudah di beri lauk untuk Abimelech.
"Loh, malu kenapa," tanya ayah Aoife yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari ibu Aoife.
Abimelech yang melihat mertuanya bertingkah seperti itu tersenyum hangat karena ia merasa benar-benar seperti berada dalam sebuah keluarga. Tak seperti seorang menantu laki-laki melainkan seperti putra sendiri.
*.*.*.*
Kedua tangan Aoife mengelus perutnya yang belum nampak buncit. Perempuan yang kini sudah resmi menjabat sebagai istri Abimelech itu melamun seorang diri di pagi hari dengan berteman cahaya matahari pagi. Ia sangat merindukan suaminya tapi saat suaminya berada di dekatnya, ia langsung muntah-muntah dan bawaannya marah-marah pada suaminya padahal suaminya tak melakukan kesalahan apa pun.
Bulir air mata rindu itu turun. Menangis rindu adalah pekerjaannya sekarang. Begitu plin-plan. Saat suami ada di dekatnya, ia ingin suaminya pergi jauh tapi saat suaminya tak ada di dekatnya, ia menangis rindu. Bahkan, saking rindunya, ia tidur dengan memeluk baju tidur milik suaminya sembari menatap tempat tidur yang biasanya di tempati oleh suaminya dengan nanar kerinduan.
"Nak, kamu kenapa sih kalo di deketin papa kok gak mau? Mama kangen banget sama papa kamu. Kenapa kamu gak mau papa kamu berada di antara kita? Papa itu sayang banget sama kita, nak." monolog Aoife tapi ia yakin jika janinnya bisa merespon apa yang ia katakan.
"Masa kita cuma vidio call doang sama papa tiap hari nak. Mama pengen peluk papa kamu, masa kamu gak mau di peluk papa? Pelukan papa itu pelukan yang paling hangat dan menenagkan. Mau, ya kita tinggal sama papa lagi?"
Seharusnya, dalam kondisi hamil seperti ini, ia bisa bermanja ria dengan suaminya yang paling tampan dan baik itu. Tapi, ia malah di manja oleh mertuanya di rumah mertuanya tanpa suaminya yang ia usir karena bawaannya muntah saat suaminya berada di dekatnya. Bahkan, ia marah-marah hanya dengan melihat suaminya berada di rumah. Jadi, suaminya mau-mau saja ia usir.
Saat berada jauh dengan Abimelech, ia merasakan rindu yang luar biasa dalam. Sampai meneteskan air mata setiap harinya.
Aoife menghapus air matanya karena mendengar derap langkah kaki yang berjalan ke arahnya. Ia tak mau membuat mertuanya khawatir padanya karena menangis setiap hari.
Tubuh Aoife di peluk dari belakang dengan sangat erat dan Aoife kenal dengan pelukan ini. Ini adalah pelukan dari suaminya. Suami yang sangat ia rindukan. Air matanya pun menetes lagi, terutama saat Abimelech berbisik, "Kangen banget sama kalian." Empat kata yang membuat Aoife terisak.
Aoife membalikkan tubuhnya agar bisa menatap wajah suami yang begitu ia rindukan namun ia kembali mual dan Abimelech mendapatkan jeweran dari mamanya yang entah sejak kapan datang.
"Kamu itu ya, di bilangin sabar istri lagi hamil dan gak bisa ketemu dulu, masih aja gak sabar," omel mama Abimelech sembari terus menjewer telinga kanan Abimelech.
Huek,
Tanpa mempedulikan suaminya yang sedang di jewer dan di omeli oleh mertuanya, Aoife berjalan meninggalkan mereka berdua untuk menuju kamar mandi.
The End.
Notes:
Menurutku ini manis sih :D
Momen Aoife hamil dan gak mau ketemu sama Abimelech tapi sebenarnya saling rindu
Jadi gemes sendiri gklitdsbkkggbbk
Terima kasih buat kalian yang udah baca cerita ini sampai di titik ini. Pokoknya sehat selalu buat kalian dan bayak rezeki, aamiin ....
Sampai bertemu besok di extra chapter spesial ulang tahun Jeno yang ke 22 tahun ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
What's on December [TAMAT]
RomanceAbimelech menyukai Aoife Jasmine, seorang penulis novel romansa. Hingga suatu hari ia terlibat kerja sama dengan Aoife dalam proyek ulang tahun galeri seni milik sahabat Aoife. Momen itu membuat hubungan Abimelech dan Aoife menjadi dekat namun Aoif...