Heartbreak

775 70 1
                                    

Tak terasa sudah hampir 1,5 bulan Kiera berada di Auckland, ia benar-benar sibuk dengan bekerja sambil kuliah, Monday to Friday ia harus bekerja di cafe dari pukul 5 pagi sampai 2 sore. Monday to Wednesday ia harus kuliah dari jam 3 sore sampai 9 malam, lalu Thursday to Friday dia akan bekerja di sebuah restaurant hotpot dari jam 4 sore sampai 11 malam dan Saturday dia akan bekerja sebagai housekeeper dari jam 8 pagi sampai 4 sore, ia hanya libur di hari Minggu, itupun terkadang ia menyibukkan diri dengan mengerjakan assessments atau mencari pekerjaan tambahan.

Para housemate-nya merasa sangat sulit untuk mengajak Kiera untuk hangout bersama karna kesibukan wanita mungil itu,  yah tidak salah juga kalau melihat kesibukan Kiera, biaya yang dikeluarkan Kiera untuk universitas lebih besar dibandingkan dengan mereka, meskipun Kiera mendapatkan beasiswa tapi tidak ada jaminan bahwa ia akan mendapatkan beasiswa seterusnya, mereka memaklumi kesibukan Kiera.

Kiera sendiri juga sudah sangat terbiasa hidup sibuk meskipun monoton, seperti itu terus setiap harinya,  yang membuat ia tidak tahan adalah Marcel, kekasihnya yang setiap harinya selalu negatif thinking dan semakin toxic, tak heran mereka lebih sering bertengkar dan selalu berakhir dengan Kiera yang menurunkan egonya untuk meminta maaf tapi tak berlangsung lama karna mereka akan kembali bertengkar lagi, Kiera bahkan terkadang memilih untuk tidak memegang ponselnya.

Sampai pada akhirnya Kiera mendapatkan sebuah pesan dari kakak dari Marcel yang membuat jantung Kiera rasanya berhenti berdetak dan diremas sampai hancur.

"Putuskan Marcel sekarang juga, ia sudah menikah dengan gadis lain." Itulah kira-kira pesan yang dikirimkan kakak Marcel, belum sempat membalas pesan kakak Marcel, ia mendapatkan pesan lain hingga membuat ponselnya jatuh begitu saja dari tangannya. 

Foto Marcel mencium seorang gadis dengan pakaian pernikahan yang begitu indah namun menyakitkan bagi seorang Kiera. Kiera terduduk begitu saja dilantai apartment, beruntung ini hari sabtu dan sekarang sudah sore, ia sudah selesai dengan pekerjaan housekeeper-nya.

Air mata Kiera mengalir dengan bebas, ia lantas mengambil ponselnya dan menghubungi Marcel namun tidak ada jawaban sama sekali, ayolah Kiera tau kakak Marcel tidak menyukainya maka dari itu ia berpikir bahwa ini adalah akal-akalannya saja untuk memisahkan mereka sampai sebuah pesan masuk dari teman Kiera yang di Jakarta, mengirimkan link instragram yang langsung Kiera klik dan ia langsung lemas seketika, pernikahan Marcel yang diadakan di salah satu gedung di Jakarta, banyak teman-temannya yang hadir tapi tak satupun dari mereka yang mengabarinya, hanya Nikita.

Kiera lantas mencoba menghubungi Marcel lagi, sampai panggilan ke 11 akhirnya terjawab.

"Halo." 

"Apa lagi?" Marcel terdengar sangat terganggu dengan panggilan yang Kiera lakukan.

"Kau menikah?" Kiera mencoba menahan air matanya dan mencoba menormalkan suaranya.

"Hmm, tentu saja, siapa juga yang bisa bertahan denganmu yang selalu mengatakan sibuk sedangkan aku sama sekali tak tau apakah kau benar-benar sibuk atau tidak." Ujar Marcel yang membuat Kiera tak percaya dengan jawaban itu.

"Lalu itu membuatmu merasa kau tak bersalah sudah selingkuh?" 

"Tidak, karna kau duluan yang selingkuh."

"Aku tidak selingkuh, kau yang jelas-jelas selingkuh, kau menikah dengan wanita lain Marcel."

"Aku tidak akan menikah jika seandainya kau ada disini."

"Kau jelas tau untuk apa aku kesini Marcel, kau kekasihku, kau seharusnya mendukungku disaat aku ingin mengejar mimpiku."

"Sudahlah Kiera tidak ada lagi yang perlu dibahas, kau yang bersalah disini, kau pergi, aku tidak bisa menjalani hubungan LDR."

She Wish To Be Loved - VRENE EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang