Sekiranya sudah seminggu Kiera tinggal di tempat baru dan dia menyukainya, sangat malah, ia merasa seperti memiliki rumah karna keempat housemates-nya sangat hangat dan benar-benar saling menyayangi, ia betah berada di sana.
Hubungannya dengan Nathan pun berjalan dengan baik, mereka hanya bertemu saat Nathan sedang ada luang waktu karna memang pengusaha muda sesibuk itu, beberapa kali ia hanya bisa menjemput Kiera di tempat kerja dan mengantarnya pulang setelah itu ia akan kembali sibuk, atau hanya bisa makan siang bersama, Kiera tidak keberatan justru ia merasa sangat kasian pada Nathan yang pastinya kelelahan.
Ponsel Kiera berdering menampilkan nama Nathan dengan emoticon hati berwarna merah, Nathan sendiri yang mengeditnya, dengan cepat Kiera mengangkatnya.
"Babe." Panggilan sayang dari Nathan untuk Kiera.
"Kau baru pulang?" Tanya Kiera yang memperhatikan Nathan dari layar ponselnya, pria itu masih berpakaian kantor.
"Iya, aku langsung menghubungimu, kau belum tidur?"
"Belum, besok libur jadi aku bisa tidur lebih malam, kau sudah makan?"
"Sudah, tadi aku makan bersama klien, ehm Babe, besok kau senggang?"
"Iya, kenapa?"
"Aku mau membawamu ke acara ulang tahun teman kuliahku, kau maukan?"
"Baiklah, aku harus memakai pakaian apa?"
"Tenang saja, aku akan mengaturnya, ayo tidur, besok aku juga libur, kita bisa quality time, besok aku akan menjemputmu jam 9 pagi ok. I love you."
"Good night. Bye Nathan." Kiera pun memutuskan panggilan video mereka. Sampai sekarang memang Kiera belum pernah mengucapkan I love you pada Nathan, selalu pria itu yang mengatakannya, yang pasti Kiera masih belum berani mengucapkannya dan beruntungnya Nathan dapat memakluminya.
Kiera lantas bersiap untuk tidur agar bisa menyambut esok lebih cepat.
Seperti perkataan Nathan yang akan menjemputnya pukul 9 pagi, 8.30 pagi Nathan sudah menghubungi Kiera dan mengatakan bahwa ia sudah di bawah, dengan cepat Kiera pun memberikan akses untuk Nathan agar bisa masuk ke unitnya, tak butuh waktu lama pria itu sudah mengetuk pintu unitnya dan Kiera pun membukakannya.
"Morning babe, aku membawakan housemates-mu sandwich dan kopi." Ujar Nathan dengan senyuman kotaknya sambil menunjukkan kedua tangannya yang penuh dengan sekantong sandwiches dan se-tray kopi.
"Mereka sudah berangkat kerja, but thanks, aku akan memberitahu mereka." Kiera pun mempersilahkan Nathan untuk masuk ke unitnya.
"Kau sudah selesai?" Tanya Nathan yang melihat penampilan Kiera, selalu casual dengan warna-warna basic sama dengannya.
"Aku sudah siap, kau mau langsung berangkat atau masih mau disini?"
"Ayo." Nathan menggapai tangan kanan Kiera dan menggenggamnya, lalu keduanya pun turun ke lobby, seperti biasa Nathan selalu sangat gentleman jika bersama Kiera, membukakan pintu untuknya, memastikan bahwa Kiera duduk dengan nyaman sebelum menjalankan mobilnya keluar dari area apartment.
Sepanjang perjalanan yang hanya Nathan dan Tuhan yang tau, pria itu tak pernah melepas tangannya yang menggenggam sebelah tangan Kiera meskipun ia harus menyetir dengan satu tangan tapi pria itu tak merasa terganggu sedikit pun, sesekali ia mengelus lembut punggung tangan Kiera dan jika sedang berhenti di traffic light maka ia akan memandang Kiera dengan penuh cinta dan pastinya membuat Kiera salah tingkah.
20 menit dalam perjalanan akhirnya mereka tiba disalah satu cafe ternama yang terkenal dengan tempatnya yang sangat aesthetic, Kiera pun turun dari mobil setelah dibukakan oleh Nathan.