Kiera sudah 3 minggu berada di Medan dan selama itu juga ia disibukkan dengan mengurus apartment baru milik Karin, kabar baiknya kedua orangtuanya sudah resmi bercerai, yah lebih baik seperti itu daripada mereka masih berstatus suami istri namun memiliki pasangan lain, bukankah sangat tidak masuk akal? Biarlah, terakhir kali ia bertemu mereka saat persidangan perceraian, hak asuh Karin memang jatuh pada Helen namun Karin tidak harus tinggal dengan Helen karna ia sudah punya apartment sendiri, juga tidak ada satu orang pun yang mengetahui letak apartment Karin, mereka berdua menyembunyikannya.
Helen dan Jodi mencoba berbicara dengan Kiera untuk memberikan mereka akses untuk menemui keduanya juga mereka kembali mencoba untuk mendekatkan Titan dan pria tua yang Kiera tau bernama Toni namun sepanjang percakapan itu Kiera sama sekali tidak mengeluarkan suara bahkan ketika kedua orangtuanya memohon ampun pun Kiera hanya diam saja.
"Hiduplah dengan bahagia dengan pasangan kalian masing-masing, itu pilihan kalian dan ini pilihan kami, terima kasih untuk semua yang kalian berikan untuk aku dan Karin. Selamat tinggal." Kiera bangkit dan berlalu begitu saja meninggalkan keempat orang itu karna Karin masih berada disekolah jadi ia tidak bisa hadir dalam sidang perceraian ini.
Kiera sebenarnya sangat tidak sampai hati melakukan hal tersebut pada orangtuanya, ia tau ia sangat kurang ajar tapi ia tidak membenarkan apa yang dilakukan kedua orangtuanya, bagaimana mungkin mereka bisa menjalin hubungan dengan orang lain disaat mereka masih berstatus suami istri, terlebih ayahnya yang menikah dengan anak yang usianya lebih muda darinya, bisa jadi adiknya seperti Karin. Apapun alasannya, Kiera sangat tidak membenarkan perselingkuhan apalagi saat mereka sudah menikah.
Kiera merasa pening pada kepalanya teramat sangat sampai akhirnya ia terpaksa harus berhenti dan berpegangan pada sesuatu untuk menyeimbangkan tubuhnya ketika pandangannya tiba-tiba buram dan Kiera pingsan begitu saja.
Saat ia membuka mata ia sudah berada disebuah ruangan yang ia tau adalah kamar rawat rumah sakit. Kiera mendesis pelan saat mencoba bangun dan ia baru menyadari ada Helen, mamanya diruangan itu.
"Jangan dipaksakan Kiera, tidur saja dulu, kau tidak sarapan dan terlalu kelelahan hingga akhirnya kau pingsan, seharusnya kau menjaga kesehatanmu terlebih kau sedang hamil sekarang." Omel Helen penuh kekhawatiran.
"Huh?" Kiera masih terbengong.
"Kau tak tau kau sedang hamil?"
"Aku hamil?"
"Iya, sudah 5 minggu dan kau hamil kembar, masa kau tidak menyadari perbedaannya."
"Aku hamil? Hamil?" Kiera memastikan.
"Iya Kiera, tadi dokter memeriksamu dan mengatakan kau hamil sudah 5 minggu, kau hamil anak kembar, untung saja kehamilanmu kuat."
Kiera langsung menyentuh perutnya yang terasa tegang namun masih belum terlalu menonjol, ia memang tak merasakan gejala apapun, bahkan ia lupa bahwa jadwal haid-nya sudah lewat karna terlalu fokus dengan masalah keluarganya. Akhirnya penantiannya tidak sia-sia.
"Aku akan menjadi nenek." Ujar Helen yang langsung menarik perhatian Kiera.
"Yah benar." Ia tentu tidak bisa menolak fakta itu, bahwa memang Helen dan Jodi akan menjadi kakek nenek dengan kehamilannya kali ini.
Penantian panjangnya selama hampir 7 bulan akhirnya terwujud, bukan hamil 1 baby namun kembar, huh sungguh berkat hidupnya, apakah ini yang namanya berkah disaat terpuruk, disetiap hal yang negatif ada positifnya.
-----
Kiera sedang mengepak barang bawaannya kedalam koper kecil, yah ia memutuskan untuk kembali ke Auckland memberikan Nathan kejutan, ia sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan, ia bisa melakukan penerbangan karna kandungan Kiera sangat sehat dan kuat tapi ia hanya boleh melakukan penerbangan jika Kiera sudah pulih, ia hanya butuh waktu 2 hari untuk pulih dan segar seperti sedia kala. Kiera semakin tidak sabar kembali ke Auckland, apalagi ketika ia menghubungi Andreas, sekretaris Nathan bahwa besok mereka akan tiba di Auckland, urusan di New York sudah selesai. Kiera menyuruh Andreas untuk tutup mulut mengenai kepulangannya ke Auckland karna ingin memberikan Nathan kejutan.