Akhirnya Kiera dan Nathan pun berjalan masuk ke bazaar, mereka tidak perlu melewati bagian pengecekan karna tak satu pun dari mereka yang membawa tas jadi mereka bisa masuk dengan mudah.
Bazaar malam ini terlalu padat, mungkin karna ini hari weekend dan besok adalah hari terakhir bazaar tentunya orang-orang tidak mau melewatkan bazaar yang hanya diadakan 2 kali dalam setahun selama 2 minggu full.
Kiera bahkan tenggelam dilautan manusia, dimana dirinya yang terbilang mungil juga mereka diwilayah bule dimana wanita saja tingginya bisa lebih dari 169, sedangkan dirinya hanya 160, Nathan sendiri merasa biasa saja karna tingginya setara dengan bule-bule disini sekitar 180 atau mungkin lebih jadi dia tidak merasa tenggelam.
Tiba-tiba ia merasa sebuah tangan besar menggenggam tangan kanannya dengan lembut.
"Sorry aku harus melakukan ini, agar kita tidak terpisah." Ujar Nathan dengan gentleman, berbeda dengan William dan pria-pria yang pernah dekat dengannya dulu, loh, ini kenapa ia malah membanding mereka semua, memangnya Nathan siapanya dia sampai harus dibandingkan dengan pria-pria dulunya.
"Apa aku mesti membeli balon saja lalu mengikatnya pada tanganmu, jadi jika pun kita terpisah aku bisa langsung tau dimana kau berada dengan melihat balon diatasmu." Jelas Nathan sambil menatap Kiera.
"Memangnya aku sependek itu?" Tanya Kiera tak tau diri hingga membuat Nathan terkekeh gemas.
"Mungil dan aku suka." Ceplos Nathan begitu saja tanpa memikirkan bahwa hal itu bisa membuat Kiera salah paham, tidak bukan hanya Kiera, ia yakin wanita mana pun bisa merasakan hal yang sama.
Kiera hanya berdehem untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka, mungkin hanya Kiera sendiri yang merasakannya karna ia rasa Nathan bersikap biasa saja, malah dengan tenang pria itu membawanya membelah kerumunan menuju sebuah stand yang menjual sate, yeap, sate, makanan yang biasa dimakan oleh orang Indonesia.
"Hey Nathan." Panggil seorang pria yang sepertinya seumuran dengan Nathan.
"Hey Adam, kenalkan ini Kiera. Kiera, ini Adam pemilik stand 'Sate Kuy' ini, orang asli Indo, tapi besar disini." Nathan memperkenalkan Kiera pada pria itu.
"Kiera." Kiera mengulurkan tangannya hendak bersalaman.
"Adam. Your girl huh?" Adam menyambut uluran tanyan Kiera sebentar lalu kembali berbicara pada Nathan.
"No, just friend." Ujar Nathan dengan senyuman kecil di bibirnya.
"Not yet huh?" Adam menaikkan sebelah alisnya dan sebuah senyum miring ia tampilkan untuk Nathan hingga membuat keduanya terkekeh sedangkan Kiera hanya diam, ia mengerti apa yang mereka bicarakan tapi ia tidak tau harus merespon apa.
"Kau mau pesan sesuatu?" Tanya Nathan pada Kiera.
Kiera menganggukkan kepalanya hingga membuat Nathan memesankan sate yang langsung disiapkan oleh Adam. Kiera baru tersadar tangannya masih berada dalam genggaman Nathan saat pria itu melepaskannya untuk melakukan pembayaran, Kiera lantas berdiri diam melihat sekeliling sambil mengapitkan kedua tangannya kedepan dadanya.
Nathan dan Adam membicarakan sesuatu yang tidak ingin Kiera tau jadi ia menulikan indra pendengarannya dan hanya memfokuskan pada sekelilingnya dimana terdapat banyak stand-stand makanan dari berbagai negara yang menggugah seleranya dan tanpa sadar kakinya sudah melangkah menuju salah satu stand yang menjual makanan seperti bao tapi dalam bentukan mini.
Kiera memesan crackling pork belly bao, karage chicken bao, dan char siu bao, lalu melakukan pembayaran dan menunggu pesanannya dibuat, ia terlalu fokus dengan ponselnya sampai tak menyadari kehadiran orang tersebut sampai sebuah suara mengagetkannya.