Setelah melihat sunrise keduanya sepakat untuk berjalan menyusuri sekitaran pantai untuk sekedar membeli kopi di pagi hari juga melihat market yang tadi dikatakan Nathan.
Kiera sedang duduk di meja yang berada diluar cafe, menghadap langsung pada pantai, ia bisa melihat beberapa orang sudah melakukan jogging di sekitaran sana dan ada juga yang sudah membawa anjing mereka keluar untuk berkeliling, sedangkan Nathan sedang memesan kopi di dalam cafe.
Kiera duduk dalam diam menikmati angin pagi yang menerpa wajah menawannya, rambutnya juga ikut bergoyang mengikuti tiupan angin, ia merasa tidak terganggu sama sekali sampai tiba-tiba seseorang tak dikenal duduk di meja yang sama dengannya, tepat berada disampingnya.
"Are you alone girl?" Tanya pria bule dengan tubuh tegap dan kulit tan itu tiba-tiba.
"I'm sorry, I'm with my friend." Sahut Kiera kaku, ia bukan type extrovert okay, pria disampingnya ini membuatnya merasa sedikit ketakutan, entah karna tubuhnya yang kekar atau karna wajahnya yang terlalu genit, terlebih ia sempat melihat pria itu mengedipkan mata untuknya, bukan sesuatu yang Kiera harapkan.
"Oh really? You must be really shy huh? It's okay I just wanna be friend and I think you new here, I can show you around." Pria itu semakin mendekat kearah Kiera bahkan dengan pedenya pria itu melingkarkan lengannya merangkul bahu Kiera.
Kiera dengan cepat menghindar dan berdiri dari duduknya, "Sorry, I just come around. Excuse me." Kiera langsung pergi begitu saja tapi ia kalah cepat karna tangan kanannya malah di tahan oleh pria besar itu, ayolah Kiera tidak pernah berurusan dengan hal seperti ini.
"Don't go girl, don't be shy, I can help you." Ujar pria itu lagi membawa Kiera mendekat kearahnya, bisa Kiera pastikan bahwa pria ini sepertinya sedang mabuk, ia bisa mencium aroma alkohol yang menguar dari napas, mulut dan tubuh pria itu, seketika ia merasa mual.
"Sir, I think you're drunk." Kiera sebisa mungkin berbicara sopan dan berusaha melepaskan diri dari pria itu.
"I'm not drunk girl, Oh my god you smell so good." Pria itu meracau saat menghirup aroma tangan Kiera yang di pegangnya.
Dalam sekali tarikan tiba-tiba saja Kiera sudah berada dalam pelukan seseorang.
"She's mine." Suara berat Nathan menggelegar, ia menatap pria itu dengan tajam hingga membuat pria itu pergi tanpa kata sedangkan Kiera akhirnya bisa bernapas lega, ia sangat ketakutan tadi terlebih dengan apa yang pernah terjadi pada dirinya, katakanlah ia sedikit menjaga jarak pada pria, hanya pada Nathan ia memberanikan diri, itupun karna ia merasa aman jika bersama pria itu.
"Sorry, aku meninggalkanmu terlalu lama." Ujar Nathan dengan wajah dan nada bersalah yang sangat terlihat jelas.
"It's okay." Jawab Kiera pelan meskipun sejujurnya ia ketakutan dan ingin menangis ia harus menahannya, ia tidak ingin membuat pria dihadapannya ini semakin merasa bersalah.
"Aku tak akan meninggalkanmu sendirian lagi." Tegas Nathan sebelum akhirnya ia melepas pelukan mereka.
------
Setelah kejadian tak mengenakkan tadi akhirnya Kiera dan Nathan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju destinasi yang lain yaitu pantai dan penggunungan, menurut Nathan seharian ini mereka akan menyusuri pantai dan gunung sebelum akhirnya mereka akan tiba di sebuah tempat pembuatan wine, dan disinilah mereka di Tantalus Estate Vineyard & Winery.
"Kita akan membuat wine?" Tanya Kiera dengan antusias.
"Ya, kita akan melakukan tour untuk melihat perkebunan anggur dan jika memungkinkan kita bisa ikut memetiknya lalu melihat pembuatannya. Kau pernah melihat pembuatan wine?"