Seminggu setelah kepulangan Kiera dan Nathan dari Medan berubah status mereka, yah Nathan benar-benar melancarkan acara lamarannya, disaat itu juga ayah dan ibu dari Nathan bertandang ke rumah Kiera untuk melakukan lamaran. Kiera kaget tentu saja, ia tau kekasihnya hendak melakukan lamaran tapi tak pernah tau bahwa lamarannya akan secepat itu, Kiera bahkan masih sering terbengong saat melihat ada cincin bermata berlian kecil d jari manisnya, cincin tanda bahwa ia sudah diikat oleh Nathan dalam pertunangan sederhana dihadapan kedua keluarga inti.
Pernikahan mereka akan berlangsung 3 bulan lagi dan Nathan benar-benar menyerahkan seluruhnya pada Kiera, ia yang sibuk dengan perusahaannya agar setelah menikah nanti ia masih bisa pergi honeymoon bersama istrinya kelak. Kiera sebenarnya tidak begitu terima saat Nathan menyerahkan semuanya padanya tapi ia juga tak bisa meminta lebih karna Nathan memang sangat sibuk, lagipula menurut Nathan Kiera pasti bisa mengatur semuanya karna wanita itu hanya perlu mengeluarkan pendapat dan ide lalu biar para WO yang disewa Nathan yang melakukan tugasnya.
Seperti hari ini Kiera dibuat sibuk memilih bunga yang akan dipakai sebagai dekorasi di bantu oleh WO, meskipun nantinya hanya dilakukan pernikahan tertutup dan sederhana tetap saja Nathan ingin itu menjadi pernikahan yang bisa dikenang dan mampu membuat Kiera terkesan, jangan tanya siapa yang ingin melakukan pernikahan sederhana tentu saja Kiera, Nathan sendiri tidak menolak karna menurutnya pernikahan itu sakral yang perlu hadir hanya orang-orang terdekat yang bisa mendukung hubungan mereka dan memberikan kenangan yang indah, bukan rekan bisnisnya, bukan juga teman-teman toxic.
Kiera memilih bunga baby breath dengan warna-warna pastel yang digunakan untuk menjadi buket mini yang akan ia pakai dan untuk dekorasinya ia memakai baby breath dengan warna putih juga white roses, Kiera juga membiarkan WO menyalurkan idenya untuk memperindah pernikahannya kelak. Kiera tak pernah tau bahwa mengurus pernikahan sederhana saja butuh tenaga dan mental extra, bagaimana dengan pernikahan mewah.
Bahkan untuk dekorasi dan bunga saja Kiera perlu waktu hampir seharian untuk memilih, belum lagi dengan catering, wedding dress, cincin, undangan, huh melelahkan, apalagi Kiera masih harus bekerja dan kuliah bersamaan, jadi sebisa mungkin selama 2 hari dalam seminggu ia menyelesaikan semua yang diperlukan. Nathan dan keluarganya sudah meminta Kiera untuk keluar dari pekerjaan namun Kiera masih harus menunggu sampai penggantinya cukup mahir untuk menggantikan posisinya baru ia bisa keluar.
Kiera baru selesai pukul 7 malam, ia merasa tak enak dengan WO yang menemaninya karna melebihi waktu yang telah ditentukan meskipun itu bukan kesalahan Kiera tapi tetap saja wanita itu merasa bersalah padahal berulang kali sang WO sudah mengatakan tak masalah.
Kiera baru saja tiba di apartment-nya dan melihat para housemates-nya sedang berkumpul di living room.
"Hello bride to be." Sapa Felbi dengan heboh.
"Bagaimana harimu Kiera? Semuanya berjalan lancar?" Zafrina yang bertanya setelah memberikan ruang untuk Kiera duduk di tengah-tengah mereka.
"Iya, aku sudah menentukan dekorasi, tema dan bunganya hanya saja terlalu melelahkan." Jujur Kiera.
"Kau saja yang terlalu ingin bertahan dengan pekerjaanmu, padahal disini cukup notice 2 minggu setelah itu kau bisa keluar." Sahut Jennica yang dibenarkan lainnya.
"Hmm, aku hanya tak enak dengan owner-nya."
"Ya ya ya karna ia telah menolongmu, yasudah biarkan toh pernikahanmu tinggal sebentar jadi lebih baik kau fokus pada itu, by the way kau sudah dinner?" Naomi lelah mendengar cerita Kiera mengenai bos tempat kerjanya.
"Belum." Kiera memang belum makan sama sekali terakhir kali ia makan sepertinya pukul 11 bersama WO-nya.
"Bagus, kami sedang menunggu uber-eats, memesan Indonesian food."