Mommy langsung menarik Nathan menuju living room dimana semua keluarga berkumpul disana, mommy tidak menarik putra tunggalnya itu dengan perlahan tapi ia menarik dengan keras dan penuh emosi. Nathan tidak bisa menghindar maupun melepaskan diri karna jika ia melakukannya berarti ia harus melukai mommy-nya dan itu tak mungkin. Sampai di living room mommy langsung melepaskan tarikannya pada Nathan hingga pria itu terhempas beberapa langkah karna tak seimbang dan tentu semua mata memandang kearahnya.
"Brengsek!" Umpat mommy dengan penuh emosi.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau menarik Nathan seperti itu?" Daddy menghampiri mommy dengan wajah keheranan begitu juga yang lainnya.
"Panggilkan Kiera turun, Celine." Ujar Mommy pada istri keponakannya.
Celine pun segera menaiki tangga menuju kamar Kiera dan memanggil wanita itu sesuai dengan perintah auntie-nya.
"Kiera... kau diminta turun kebawah." Ujar Celine setelah mengetuk pintu kamar Kiera dan Nathan.
Tak lama pintu kamar pun terbuka dan tampaklah Kiera yang tampak tidak biasa, wajah pucat, lesu dan tak bersemangat dengan tatapan kosongnya.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Celine khawatir.
"Aku baik-baik saja Celine." Ujar Kiera pelan, ia memang lebih nyaman dengan Celine dibandingkan dengan Gwen, istri dari Rowen kakak sepupu Nathan yang paling tua.
"Kau yakin? Kau terlihat sangat pucat Kie." Celine bahkan langsung menahan lengan Kiera saat mereka hendak menuruni tangga lalu membantu Kiera menuruni tangga takut-takut wanita itu malah terjatuh.
"Thanks Celine, but I'm okay." Kiera memaksakan senyuman kecil lalu matanya memandang ke depan dimana semua orang berkumpul dan mereka semua juga memandang kearahnya.
"Duduk sini Kiera." Titah mommy sambil menunjuk sofa panjang sementara daddy masih berusaha menenangkan istrinya.
"Apa sih yang terjadi?" Rowen yang tak kalah penasaran akhirnya membuka suara mewakili yang lainnya untuk bertanya.
"Jelaskan apa yang Kiera katakan tadi Nathan!" Titah sang mommy dengan tegas namun Nathan sama sekali tidak bersuara.
"Jelaskan Nathan!" Suara mommy lebih tinggi lagi dan itu mampu buat mereka semua kaget baru kali ini mommy yang terkenal lemah lembut dan kocak tiba-tiba mengeluarkan suara tinggi terlebih pada Nathan, anak tunggalnya yang paling ia sayangi.
"Aku tak mengerti apa maksud ucapan Kiera mom." Ujar Nathan pada akhirnya.
"Okay, Kiera jelaskan." Titah mommy pada menantunya.
"Aku tak sengaja mendengar pembicaraan Nathan dan Hannah disaat aku ingin memberikannya kejutan, aku menghubungi Andreas 2 hari sebelum mereka tiba di Auckland dan mengatur semuanya, begitu aku tiba di Auckland aku langsung pergi ke kantor Nathan setelah menaruh koper dan passport-ku di apartment lama, aku bersembunyi dalam kamar mandi dan menunggu Nathan. Mereka membahas mengenai semua yang terjadi dalam hidupku selama ini adalah rencana Nathan, semuanya, pendekatan dan pernikahan yang terlalu cepat, tabrakan yang terjadi padaku dimana pertama kali aku mengenal Nathan, bahkan ia dengan sengaja menukarkan air putih dengan minuman alkohol agat aku bisa dipakai oleh William, semua itu ia lakukan untuk mendapatkan Hannah kembali." Jelas Kiera hingga membuat semua orang yang ada disana tercengang, Gwen langsung memandang tajam pada suaminya Robert tapi tidak ada yang memperhatikan itu karna mereka semua sibuk mencerna apa yang Kiera katakan.
Nathan hanya diam saja, ia tidak membalas tatapan Kiera sedangkan Kiera ia terus memandang Nathan, berharap bahwa pria itu bisa menatapnya jadi pria itu bisa tau seberapa ia telah menghancurkannya, melihat pria itu tetap diam dan yang lainnya juga diam membuat Kiera kembali melanjutkan penjelasannya.