Kiera membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa sakit dan nyeri begitu juga dengan perutnya, ia mengingat apa yang terjadi sebelumnya, ah ia ditabrak, ia yakin sekarang ia ada di rumah sakit karna ia bisa mencium aroma obat-obatan.
"Kau sudah sadar?" Suara baritone seorang pria yang tidak Kiera kenal terdengar, Kiera langsung memandang pria itu, pria muda, dengan stelan jas, tampan dan rapi, first impression yang bagus.
"Kau butuh sesuatu?" Tanya pria itu lagi.
"Air." Lirih Kiera karna memang hanya itu yang ia butuhkan saat ini, untuk membasahi tenggorokan dan bibirnya yang kering, entah berapa lama ia tak sadarkan diri tapi ia berpikir pasti sangat lama.
Pria itu pun mengambilkan segelas air yang terdapat di samping brankar Kiera dan membantunya untuk duduk dan minum.
"Dokter akan datang sebentar lagi." Ujar pria itu setelah memencet tombol yang biasa digunakan untuk memanggil dokter maupun suster. Dan benar saja tak lama seorang dokter laki-laki masuk.
"Hi, kenalkan, saya James, bisa anda sebutkan nama anda?"
Tanya dokter itu."Kiera Clairene." Jawab Kiera pelan.
"Kau ingat apa yang terjadi Kiera?"
"Ehm, sepertinya aku tertabrak mobil saat berjalan di pedestrians lalu setelah itu semuanya menggelap." Kiera menjawab setelah mengingat-ingat kejadian yang menimpanya.
"Kau mengalami kecelakaan dan untungnya cederamu tidak begitu parah, hanya luka-luka biasa yang sudah diobati dengan baik dan hanya perlu menggunakan obat salep saja untuk kedepannya, tidak ada cidera yang serius, tapi meskipun begitu kau tetap harus beristirahat beberapa hari untuk memulihkan tubuhmu, terlebih kau baru melakukan aborsi." Ujar James yang langsung membuat hati Kiera terasa teremas.
Terjadi keheningan beberapa saat setelah James menjelaskan itu, mereka sebenarnya menunggu respon dari Kiera, baik si dokter juga si pria yang menunggu Kiera namun wanita itu hanya diam seperti sedang melamun.
"Kiera." Panggil James yang menyadarkan Kiera.
"Ya?" Jawab Kiera setelah tersadar.
"Apa ada yang ingin kau tanyakan?" Tanya James lagi.
"Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit dok?"
"Lebih baik besok pagi, malam ini beristirahatlah dulu di rumah sakit dan jangan melakukan sesuatu yang berat dan terlalu lelah. Jika tidak ada lagi yang perlu ditanyakan saya akan mengundurkan diri." James pun keluar dari ruang inap Kiera saat mendengar Kiera mengucapkan terima kasih padanya yang menandakan wanita itu tidak ingin bertanya lebih.
Selepas dari keluarnya dokter itu hanya tinggal Kiera dan seorang pria yang ia lupakan keberadaannya sampai pria itu menghampirinya yang membuat Kiera tersentak sedikit.
"Kiera, I'm Nathan Moersman, I'm so sorry for what I did." Ujar pria yang sejak tadi ada dalam ruangan itu.
Kiera diam memandang pria itu dengan tatapan aneh, emangnya apa yang dilakukan pria itu sampai harus meminta maaf.
"Aku yang menabrakmu." Ujar Nathan yang langsung membuat Kiera tersadar, right, tentu saja pria ini yang menabraknya kalau tidak mana mungkin ia yang menunggu Kiera sampai sadar.
"Oh." Hanya itu yang bisa Kiera ucapkan karna ia sendiri tidak tau harus merespon apa.
"Aku akan bertanggung jawab atas semuanya." Ujar Nathan hingga membuat Kiera memandang pria itu.
"Tidak apa, lagi pula kau sudah bertanggung jawab dengan membawa ku ke rumah sakit." Sahut Kiera.
Sedangkan Nathan merasa sedikit bingung karna pastinyaorang-orang akan memakinya maupun marah jika berada di posisi Kiera, tapi gadis, tidak wanita, wanita ini malah bersikap terlalu tenang.