Nathan membawa Kiera yang sudah tak sadarkan diri ke rumah sakit dan begitu sampai langsung diambil alih oleh dokter yang bertugas membuat Nathan harus menunggu di luar ruangan, tak lama anggota keluarga yang lain tiba menemani Nathan diluar ruangan dengan khawatir juga.
"Dad, jika terjadi sesuatu pada istri dan anakku, aku tak tau apa lagi yang harus aku lakukan." Ujar Nathan saat sang daddy menghampirinya, ia begitu takut anak dan istrinya kenapa-kenapa, terlebih pada Kiera, wanita itu sudah menderita dan ia adalah dalang penyebab separuh dari penderitaan Kiera, ia bahkan tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Kiera saat mengetahui keluarga yang ia pikir harmonis ternyata hanya ilusi.
"Bukankah ini yang kau inginkan?" Bukan Daddy yang bertanya namun Gwen yang langsung ditahan oleh Robert.
"Sayang." Panggil Robert sambil menarik Gwen menjauh dari yang lainnya.
"Lepaskan, kau sama bajingannya dengan pria ini Robert, aku sudah mengingatkanmu bahwa adik sepupumu ini bajingan tapi kau selalu membelanya. Jika dari awal kau tidak menahanku pasti Kiera tak akan semenderita sekarang." Gwen menjelaskan dengan berapi-api.
"Sayang, please. Nathan sudah menyesal dan sekarang ia sedang menebus dosanya, sebagai keluarga seharusnya kita membantu." Robert menahan Gwen dengan kepala dingin.
"Jika terjadi sesuatu pada Kiera akan kupastikan aku yang menghukummu Nathan." Ujar Gwen setelah lebih tenang.
Nathan hanya diam saja tak memberikan respon karna jujur dipikirannya hanya ada Kiera dan anak mereka.
Lalu tak lama dokter pun keluar yang langsung dihampiri oleh Nathan dan yang lainnya.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?"
"Beruntung Nona Kiera dibawa kesini dengan cepat sehingga kami bisa menghentikan pendarahannya, sekarang keadaan Nona Kiera sudah lebih baik hanya saja kandungannya semakin lemah dan jika hal ini terjadi lagi kemungkinan besar kita akan kehilangan janinnya, untuk itu Nona Kiera kami sarankan untuk tetap berada dirumah sakit selama beberapa hari agar kami lebih mudah merawat dan memantau perkembangannya."
"Lakukan yang terbaik untuk istri dan anak kami dok."
"Kami selalu melakukan yang terbaik, sekarang Nona Kiera sedang tidur, kalau begitu saya permisi."
Lalu dokter pun meninggalkan yang lainnya, Nathan dan anggota keluarga yang lain akhirnya bisa bernapas lega setelah mendengar penjelasan dokter, setidaknya Kiera sudah baik-baik saja sekarang.
Kiera tidur dalam waktu yang cukup panjang, bahkan sudah 7 jam ia tertidur namun wanita hamil itu tak kunjung membuka matanya juga, yang tertinggal di ruang rawat VVIP hanya Nathan dan mommy-nya saja, yang lainnya sudah pulang.
"Mom." Panggil Nathan pelan.
Mommy tidak merespon apapun tapi ia menatap Nathan.
"Aku ingin meminta maaf pada mom karna sudah membuat mom kecewa, aku belum sempat mengatakan maaf pada mom." Ujar Nathan tiba-tiba hingga membuat mommy mengerutkan kening.
"Aku akui dulu aku memang hanya mempermainkan Kiera agar bisa mendapatkan Hannah kembali, tapi sekarang aku sudah mencintai Kiera mom, aku mohon jangan memisahkan aku dari Kiera." Nathan memohon pada sang mommy, ia mengingat kembali pembicaraan mereka beberapa waktu yang lalu, dimana mommy mengijinkan Nathan kembali ke kantor dan berada dekat dengan Kiera hanya sampai Kiera melahirkan setelah itu Nathan akan bercerai dari Kiera dan dipindahkan ke Amerika sedangkan Kiera dan anak mereka tetap berada di Auckland, bahkan mommy sudah memiliki hak asuh penuh untuk Kiera dan anak mereka kelak dan Nathan sama sekali tak diuntungkan dalam segi apapun, ia tak peduli jika harus dikeluarkan dari keluarga Moersman namun ia hanya ingin Kiera tetap bersamanya, ia ingin memperbaiki semuanya dengan Kiera.