New Housemates

377 59 3
                                    

Hari ini harinya Kiera pindah dari penthouse Nathan setelah tinggal hampir sebulan disana, ia sudah mencari kos-kosan yang sesuai dengannya, tidak terlalu overcrowded, hanya ada 5 orang termasuk dirinya dan semuanya tak ada hubungannya dengan William, yah Kiera baru tau bahwa William memang seterkenal itu, temannya ada dimana-mana.

"Kau yakin mau pindah? Aku tak keberatan jika kau tinggal disini." Ujar Nathan yang tengah menatap Kiera yang sedang berkemas.

"Iya, tidak pantas juga bagiku untuk tinggal disini lama-lama, kita belum menikah."

"Apa ini kode agar aku segera melamarmu?"

Kiera langsung menghentikan kegiatannya mendengar pertanyaan Nathan, "Kita baru kenal tak lebih dari 4 minggu, mana mungkin kita langsung menikah, aku belum mengenalmu dan kau juga belum mengenalku."

"Maka dari itu, tinggal disini, bersamaku, agar kita bisa saling mengenal tapi aku juga tak keberatan jika kita baru mengenal saat menikah, bukankah lebih baik?"

"Aku tak bisa, jika kita tidak cocok setelah menikah apa yang akan kita lakukan? Bercerai?"

"No, tidak ada kata perceraian dalam hidupku. Jika tidak cocok maka kita hanya harus saling beradaptasi agar ketidakcocokan itu menjadi pelengkap untuk kita." Sahut Nathan dengan tegas.

"Tidak segampang itu Nathan." Yah, meskipun Nathan lebih tua darinya, pria itu tak mengijinkan Kiera memanggilnya kakak, cukup panggil Nathan atau sayang dan tentunya Kiera lebih memilih memanggil Nathan.

Lalu terjadi keheningan beberapa saat sebelum Nathan kembali bersuara, "Mau kau menolak menikah denganku sekarang atau kapanku, kau hanya milikku Kiera, hanya aku." Suara berat Nathan masuk ke rungu Kiera dengan sopan hingga membuat Kiera merasakan adanya kupu-kupu dan segala jenis binatang dikebun binatang berada dalam perutnya, katakanlah Kiera tolol yang bisa merasakan hal seperti itu lewat kata-kata yang dikeluarkan Nathan padahal ia baru saja jatuh dalam jurang hubungan dengan William sebelumnya.

"Kenapa kau sangat yakin bahwa aku adalah milikmu?" Kiera membalikkan tubuhnya hingga menatap Nathan yang tengah berdiri tepat di pintu kamarnya.

"Karna hanya kau yang aku inginkan, tidak yang lain, bahkan jika kita tak berjodoh pun aku tetap akan berusaha membuatmu menjadi milikku."

Kiera terkekeh kecil, "Kau sedang menggombal?"

"Kau pikir aku menggombal?"

Kiera diam memandang mata Nathan, mencoba mencari keseriusan dalam bola matanya dan Kiera menemukannya, keseriusan yang benar-benar bisa membuatnya percaya pada pria itu.

"Kau tak bisa menolakku Kiera, tugasmu hanya tinggal membiarkanku masuk ke dalam hidupmu dan bantu aku untuk mewujudkannya." Nathan melangkah mendekat dan baru berhenti saat berada 30cm dihadapan Kiera, kedua tangan besarnya menangkup wajah mungil Kiera, "I love you." Ujar Nathan tanpa ragu, ia bisa melihat bagaimana besarnya bola mata Kiera.

"Trust me Kiera, I love you, I really do, sejak awal aku sudah tertarik denganmu, aku tak bisa melawan perasaan ini dan aku tak bisa menahannya lebih lama. Tak apa jika kau belum bisa mencintaiku, aku pasti bisa membuatmu mencintaku, beri aku waktu dan kesempatan itu Kiera." Ucap Nathan dengan tulus hingga tanpa sadar Kiera menganggukkan kepala dan itu membuat Nathan tersenyum bahagia, senyum yang tak pernah Kiera lihat sama sekali dan itu membuat wanita itu terperangah sesaat.

"May I?" Tanya Nathan saat ia mendekatkan wajahnya pada wajah Kiera, meminta ijin untuk merengkuh bibir ranum milik Kiera, lagi-lagi Kiera hanya mengangguk dan yang terjadi setelahnya adalah bibir mereka bertemu dan keduanya menutup mata menikmati bibir masing-masing, hanya bibir yang saling menempel.

She Wish To Be Loved - VRENE EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang