26. Permintaan Devina 🌾

4.4K 339 11
                                    

Happy Reading;))
•••

“Jangan gila, Devina!!” bentak Abi Ahmad.

Umin Sarah terlonjak ketika mendengar suaminya berteriak seperti itu, selama ini ia belum melihat Abi Ahmad semarah sekarang.

“Gila apa sih, Mas. Aku cuman pengen Hanan menikah dengan wanita pilihan aku aja,” sela wanita bernama Devina itu.

“Saya tidak setuju jika Hanan menikah wanita pilihan kamu itu, dia sudah menikah dan dia tidak akan menikah lagi,” tolak Abi Ahmad.

“Tapi aku menginginkan Hanan menikah dengan wanita pilihanku!!” sentak Devina tak mau kalah.

Devina Sarla, mantan istri pertama Abi Ahmad dan juga merupakan ibu kandung dari Gus Hanan. Devina meninggalkan putra dan suaminya 19 tahun yang lalu, hidup sebagai seorang istri dan seorang ibu membuat Devina tertekan karena tak bisa bebas seperti temannya yang lain. Teman-temannya yang lain masih bisa jalan-jalan walaupun sudah memiliki suami dan anak tapi dirinya tidak bisa, saat itu ia memilih untuk berpisah dan meninggalkan suami dan anaknya.

Abi Ahmad tak habis pikir dengan wanita itu, setelah bertahun-tahun dia meninggalkan putranya lalu setelah putranya itu dewasa dan sudah mempunyai keluarga dengan seenaknya dia datang dan ingin menikahkan gus Hanan dengan wanita lain.

Sekarang Abi Ahmad berada di rumah Hafshah dan Yusuf, saat tahu Aisyah kecelakaan, dia datang ke Jakarta untuk menyusul istrinya dan melihat kondisi menantunya. Untung saja sekarang tidak ada Hafshah dan Yusuf, apa yang harus ia katakan pada mereka ketika melihat Devina datang dan memaksakan kehendaknya.

“Aku akan tetap menjodohkan Hanan dengan dokter Tita,” putus Devina final.

“Saya tidak akan membiarkan kamu bertindak semaumu itu, Hanan tidak akan pernah menikah lagi sampai kapanpun, dia hanya menikah sekali seumur hidupnya. Kamu tidak akan bisa memaksakan keinginanmu itu pada Hanan,” ucap Abi Ahmad dengan mantap, ia tidak akan membiarkan niat Devina terlaksana.

“Kita lihat saja,” sinis Devina.

“Saya tidak akan pernah setuju!!”

Ketiga orang yang berada di teras rumah itu menoleh ke arah pagar, disana sudah ada gus Hanan yang baru datang. Karena Aisyah dijaga oleh orang tuanya, jadinya dia kembali kerumah dulu untuk mengganti pakainya.

“Hanan!!”

Devina dengan girang mendekati gus Hanan, saat ia hendak memeluknya, Gus Hanan justru menjauhkan dirinya dari Devina. Melihat itu, Devina jadi terheran-heran dengan gus Hanan. Kenapa dia menjuah darinya, apakah dia tidak merindukan dirinya.

“Peluk m6amah sayang,” pinta Devina dengan merentangkan tangannya.

“Maaf, saya tidak bisa sembarangan memeluk wanita apalagi dia yang terbuka auratnya,” ucap Gus Hanan dingin. Ia masuk ke dalam rumah tanpa perduli dengan Devina, walaupun wanita itu adalah ibu kandungnya tapi rasanya begitu berbeda ketika melihat wanita itu.

Berpisah sejak dia berusia 4 tahun bukan berarti Gus Hanan tak tahu kalau umi Sarah bukan umi kandungnya, dia juga tahu siapa ibu kandungnya. Abi Ahmad tak menutupi kebenaran apapun pada putranya itu, dia menjelaskan semuanya, Abi Ahmad tak ingin jika Gus Hanan tahu semua itu dari orang lain, bisa saja orang yang memberitahu dia mengarang cerita sehingga jauh dari faktanya.

“Aku akan memastikan kalau Hanan akan tetap menikah dengan dokter Tita, dia lebih baik dari bocah itu,” ketus Devina.

“Jangan berbicara sembarangan tentang istri saya, anda tidak mengenal istri saya jadi jangan sembarangan menilainya, anda juga bukan Tuhan yang sempurna sehingga bebas merendahkan orang lain,” ucap Gus Hanan dingin. Ia yang masih berada di ambang pintu menghentikan langkahnya ketika mendengar Devina berkata seperti itu pada Aisyah.

“Apa sih sempurnanya dia sehingga kamu begitu mencintainya?”

“Saya mencintainya karena Allah bukan karena kesempurnaannya,” balas Gus Hanan. Devina terdiam.

•••

“Kamu akan tetap papih nikahkan dengan anaknya tante Devina,” ucap seorang laki-laki paruh baya tak terbantahkan.

“Aku nggak mau!!” tolak putrinya.

“Kamu tidak bisa menolaknya karena itu sudah menjadi keputusan Papih,” tegasnya.

Putrinya lantas berdiri. “Aku nggak mau!! Papih nggak bisa maksa aku untuk menikah dengan laki-laki yang tak aku cintai, aku juga tidak mau bahagia diatas penderitaan wanita lain. Anaknya tante Devina sudah punya istri, Pih. Papih emang tega melihat putrimu ini menjadi perusak rumah tangga orang lain, bagaimana jika Papih yang diminta sama Oma untuk menikah dengan wanita lain sedangkan Papih sudah menikah sama mami, apa Papih akan tetap mau? Begitu juga dia pih, jangan maksa aku menjadi orang jahat. Aku juga bisa mencari sendiri siapa yang nantinya akan menjadi suamiku.”

Dia hendak beranjak dari sana.

“Aznara Titari Danugraha!!”

Tita membeku ditempatnya ketika sang ayahnya menyebutkan nama lengkapnya, jika sudah seperti itu, laki-laki paruh baya itu pasti sedang marah besar pada siapa yang namanya sudah disebutkan.

“Tuan Azhari Danugraha, keputusan saya tetap sama. Saya tidak akan mau menikah dengan laki-laki yang sudah beristri, mengapa kalian tidak mengerti!!”

“Kalau begitu biar papih yang memberitahu Tante Devina agar meminta putranya menceraikan istrinya, jadinya kamu tidak akan menikah dengan suami orang lain bukan?”

Tita membulatkan matanya, ia tak menyangka kalau papihnya bisa sekejam itu.

“Sudahlah, berbicara dengan kalian tidak ada gunanya, aku harus kembali ke rumah sakit. Ada operasi pagi ini.”

Tita melenggang pergi dengan menenteng jas putih ditangannya. Ia sudah tak berselera lagi untuk berdebat dengan kedua orang tuanya hanya masalah perjodohan itu. Jika ia dijodohkan dengan laki-laki lajang tidak apa tapi ia malah dijodohkan dengan suami orang.

“Hanya wanita rendahan yang merebut suami orang lain dan aku tidak mau dicap sebagai wanita yang rendah harga dirinya karena menjadi orang ketiga,” pungkas Tita.

Dia benar-benar menghilang dibalik pintu besar rumah tersebut. Azhari hanya bisa mengusap wajah kasar melihat penolakan mutlak dari putrinya.

“Sudahlah Mas, kamu jangan maksa dia buat nikah sama anaknya Devina. Masih banyak laki-laki lain yang mau sama Tita, kenapa kamu harus bersikeras ingin menikahkan dia dengan suami orang lain, jika saja aku yang diposisi istrinya Hanan, aku pasti akan sangat hancur ketika mertuaku meminta suamiku menikah dengan wanita lain, itu juga yang akan dirasakan oleh istrinya Hanan.”

Azhari terdiam. Kata-kata istrinya sedikit membuatnya tersadar.

“Tapi bagaimana dengan janji kalian dulu, bukannya kalian bilang akan menikahkan Tita dan Hanan setelah mereka dewasa,” ucap Azhari.

Afra flacilla, wanita asal Belanda yang menjadi sahabat karib Devina sejak SMA. Dulu mereka sempat berjanji satu sama lain untuk menikahkan putra putri mereka ketika sudah dewasa, mungkin itu yang membuat Devina bersikeras meminta Hanan agar menikah dengan Tita.

“Ya emang Mas tapi itu kalau anak-anak saling suka, saling mau. Lah ini, bagaimana mau dinikahkan kalau mereka aja nggak punya rasa sama sekali,” kekeh Afra.

“Memangnya Tita sudah pernah bertemu dengan Hanan?”

“Semalam dia cerita, kalau kemarin itu dia abis operasi istrinya Hanan, dari situ mereka ketemu. Kelihatan banget kalau Hanan sangat mencintai istrinya, maka dari itu dia nggak mau merusak kebahagiaan mereka, dia juga nggak punya rasa apapun sama Hanan jadi jangan memaksanya nanti aku akan bicara pada Devina supaya tidak memaksa putranya,” jelas Afra.

“Baiklah,” sahut Azhari.

Afra tersenyum manis, ia tak ingin putrinya hidup dalam tekanan jika harus menikah dengan laki-laki yang tak di cintai.

•••
Bersambung...

Jangan lupa buat follow akun author ya

H A N A N  &  A I S Y A H  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang