28. Bentakan (2)

126K 13.2K 7.6K
                                    

3,8K KOMEN+2,3K VOTE= UP!

Hai, bubu!😜❤️ Baca jam berapa nih?

SS BAGIAN YABG KALIAN SUKA, TAG AKU DI INSTAGRAM 😍

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #kenzoalgazza #lionageandra

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidur lelaki itu terusik. Ia membuka matanya secara perlahan, melirik perempuan yang sedang duduk disampingnya sambil menangis. Lelaki itu seketika menyibak selimutnya lalu duduk.

Lelaki itu bertanya sambil memegang kedua pundak perempuan itu. "Na? Lo kenapa?"

"Hiks.."

"Lo nangis? Kenapa?" tanya Kenzo bingung.

"Hiks..s-sakit..." Liona merintih kesakitan.

"Sakit?" Kenzo mengerutkan keningnya. "Apanya yang sakit?" tanya Kenzo lagi.

Liona memegangi perutnya. "Ken...sakit..."

"Perut lo sakit?"

"Lo salah makan?"

Perempuan itu menggeleng. "G-gue..pms..."

"Hah?"

"Terus? Gue harus gimana?" tanya Kenzo dengan kening sampai berkerut.

Lelaki itu pergi keluar kamar. Ia mengambilkan air hangat untuk Liona. Ia menyodorkan minuman itu. "Minum dulu."

"Hiks...bunda.."

"Eh-diem dong. Ntar dikira gue ngapa-ngapain lo," kata Kenzo.

"Biasanya kalo sakit diapain sama bunda?" tanya lelaki itu.

"Dielus perutnya," jawab Liona.

Kenzo menyibak piyama Liona. Perempuan ini menahannya. "N-ngapain?" tanya Liona.

"Gue elus perutnya. Biar gak sakit."

"T-tapi..."

"Gue gak bakal ngapa-ngapain lo."

Untuk pertama kalinya telapak tangan lelaki itu menyentuh perut Liona. Kenzo mengelusnya dengan lembut. Beberapa menit kemudian manik matanya beralih menatap Liona.

"Masih sakit?" tanya Kenzo.

Liona mengangguk pelan. "Dikit."

Kenzo menutup kembali piyama yang perempuan itu kenakan. Menggeser badannya agar lebih dekat dengan Liona. Ia menarik perempuan itu kedalam dadanya.

Lelaki itu mengelus rambut istrinya. "Tidur ya."

Ia membaringkan Liona lalu memeluknya dengan erat. Masih pukul satu malam. Masih ada waktu untuk istirahat kembali.

"Selamat tidur, my wife." Kenzo mengecup pucuk kening Liona.

***

PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT

KENZO [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang