38. Dia menyerah

130K 14.2K 9.8K
                                    

5,5K KOMEN+3,2K VOTE= UP!

Hai, bubu!😜❤️ Ada yang kangen Kenzo ga??

CHAPTER INI 2X LEBIH PANJANG DARI SEBELUMNYA! RAMEINN

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #kenzoalgazza #lionageandra

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

Di ruangan serba putih. Mereka melihat gadis itu terbaring lemah. Wajahnya yang pucat dan tubuhnya semakin kurus membuat mereka tidak tega melihatnya.

Rasa sakit yang mendalam melihat kekasihnya ini terbaring dirumah sakit. Ya, Bia. Gadis mungil dengan sifat childsnya. Tidak menyangka bahwa perempuan yang ia kenal dengan keceriaannya ternyata ia menyembunyikan penyakitnya kepadanya.

Kenzo mengangkat tangannya yang bergetar untuk mengelus rambut gadis itu. Sudut matanya yang mulai meneteskan air matanya. Ia tidak kuat melihat gadisnya seperti ini.

Bia membuka matanya perlahan saat merasakan ada tangan yang mengusap rambutnya. Betapa terkejutnya saat ia melihat sahabatnya menatapnya dengan sorot kesedihan.

"K-kenzo? Kalian....?" lirih Bia. Ia kesusahan untuk membuka suaranya.

Kenzo meraih tangan Bia dan menempelkan kepipinya sesekali ia kecup. "Bia, kenapa gak bilang?"

Tawa lirih dibibir Bia kembali mereka dengar. "Hehe, kalian udah tau ya?"

Gadis itu tersenyum melihat mereka secara bergantian meskipun penyakitnya sedang menggerogoti tubuhnya. "Bia gapapa. Kalian jangan nangis," ujarnya membuat hati mereka tergores.

"Kenapa lo gak pernah bilang ke gue? Gue sahabat lo kan?" tanya Liona dengan air mata yang berjatuhan dipipinya. Ia merasa gagal menjadi sahabat karena tidak tahu hal ini.

Pandangan Bia menatap mereka bergantian. "Pasti kalian bakal jijik kalo tau penyakit Bia." Gadis itu terkekeh. "Emang kalian mau temenan sama orang penyakitan kaya Bia?"

Hati mereka hancur mendengarkan ini. Liona menggelengkan kepalanya kuat. "Lo ngomong apa sih! Gue disini buat lo!!"

Bia mengambil napasnya lalu membuangnya pelan. "Ken?" panggilnya.

"Aku disini, aku disini buat kamu." Kenzo terus memegang tangan gadis itu.

"Ken tadi malem sibuk ya? Pesan Bia kenapa cuma dibaca?" tanya Bia dengan suara lirih.

Lelaki itu mengerutkan keningnya. Sejak kapan pesan Bia hanya ia baca? Seingatnya ia tidak menerima pesan apapun dari gadis itu.

Sementara, Liona menatap nanar Bia. Ia merasa bersalah karena menghapus pesan dari gadis itu. Padahal dia benar-benar dalam keadaan darurat.
Liona sontak memegang tubuh Bia. "Bia...maafin gue, gue minta maaf. Hiks..."

KENZO [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang