52. Rumah

140K 16K 13.6K
                                    

Hai, bubu!😜❤️ HAPPY READING!

HARUS RAME PART LEBIH PANJANG!

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #kenzoalgazza #lionageandra

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

***

Kenzo duduk di warung simbok. Mengenakan seragam tanpa mengancingkan kancing bagian atas membuat kaos dalam berwarna hitam itu terlihat. Yang ada dipikirannya hanya Liona.

"Liona lagi ngapain ya," gumamnya sendiri.

"Lagi olahraga, bang," sahut Arlan.

Kenzo menoleh. "Lo Liona?"

"Wakilnya." Arlan mencengir kuda.

"Gak cocok lo jadi sadboy," cibir Arlan menatap wajah lesu Kenzo.

"Diem, anjing. Gak usah becanda."

Arlan mengangkat dua jarinya. "Bejanda, bro!"

"Liona udah gak peduli sama gue." Kenzo menghela napasnya.

Darren tertawa kecil mendengar itu. "Dia peduli, tapi lo yang gak bisa menghargai."

"Apa lo peduli berapa banyak air mata yang jatuh ke pipinya? Apa lo pernah dengerin keluh kesah dia? Apa lo tau seberat apa masalahnya, sebising apa otaknya? Apa lo pernah buat dia bersandar di bahu lo?"

"Apa lo peduli dia sakit karena ucapan lo? Apa lo peduli dia sampai napasnya sesak karena nahan tangisnya?"

"Dia rapuh tapi pura-pura kuat. Lo buat luka dihatinya tapi dia berusaha buat sembuh sendiri. Dia rela pergi biar gak ganggu kehidupan lo."

"Lo terlalu sibuk mikirin ego sendiri sampai gak sadar kalo sabar ada batasnya."

***

Hari ini Liona sedang olahraga dilapangan. Liona berteduh dibawah pohon. Ia melihat teman kelasnya yang sibuk bermain futsal. Ia melirik kesamping, Kenzo sedang duduk disampingnya.

Liona melihat kembali temannya yang sedang futsal. Ia berusaha mengabaikan Kenzo yang ada disampingnya. Liona sadar jika lelaki itu memandanginya.

"Na, lo pucet." Kenzo membuka suaranya.

"Tadi belum sarapan ya?" tanya Kenzo.

"Gak usah sok peduli."

Kenzo menyodorkan minuman botol yang ia bawa. "Nih, minum dulu."

"Gue udah bilang. Gak usah sok peduli," ketus Liona menatap Kenzo lalu kembali memalingkan wajahnya.

"Gue emang peduli. Gue gak mau lo sakit."

Liona tertawa remeh. "Bukannya lo sendiri yang bilang. Gue mati sekalipun lo gak sudi nganter gue ke pemakaman."

"Na, gue-"

KENZO [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang