64. Kritis

100K 9.6K 3.6K
                                    

Hai, bubu!😜❤️ Absen yang nunggu Kenzo up?

CATAT TANGGALNYA 28 JUNI 2022, PUKUL 15:00 WIB NOVEL KENZO PO YAAA!😍❤️

ADA SPOILER PAKET NOVEL KENZO DIBAWAH JANGAN DISKIP YAAA!

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #kenzoalgazza #lionageandra

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

***

Perempuan itu membuka matanya perlahan. Yang ia lihat pertama kali dinding putih dengan tirai berwarna hijau, rumah sakit. Ia terbaring dirumah sakit.

Ia teringat apa yang terjadi. Ia bangkit dari tidurnya lalu bundanya berdiri disampingnya.

"Bunda?" panggil Liona. Nova mengangguk.

"Kenzo mana, bunda?"

"Kenzo gapapa kan, Bun?"

"KENZO MANA BUNDA?!" teriak Liona histeris dengan air mata yang membanjiri wajahnya.

Nova memeluk putrinya. Liona meraung keras dipelukan Nova. "Gak, gak, gak! Kenzo pasti gapapa."

"Bilang ke Lio kalo Kenzo baik-baik aja, bunda!"

"Sabar, sayang." Nova mengelus rambut Liona.

"Kenzo dimana bunda? Pasti Kenzo dirumah kan? Kenzo pulang hari ini bunda!!!"

Nova menejamkan matanya. Ia harus kuat agar putrinya lebih kuat. "Kenzo masih di IGD. Keadaan Kenzo masih kritis."

Liona menangis keras. "ENGGAK! BUNDA BOHONG!"

"KENZO BAIK-BAIK AJA TADI!"

Liona turun dari bangkar rumah sakit. Nova menahannya. "Kamu mau kemana? Tubuh kamu masih lemas."

"Gak, bunda! Lio mau ke IGD. Lio mau mastiin kalo itu bukan Kenzo!" Liona berjalan menelusuri lorong dengan telapak tangan yang ia seret di tembok.

***

Darren dan Arlan berdiri didepan kaca ruang IGD.  Seperti mimpi. Baru saja ia mendapat pesan jika sahabatnya itu akan pulang. Ia menatap nanar sahabatnya yang terbaring lemah disana.

"Bilang sama gue kalo itu bukan Kenzo!" ujar Darren kepada Arlan.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Gak mungkin! Kenzo gak selemah ini!"

Darren mencengkeram kerah baju Arlan. "Dia bukan Kenzo kan?! Kenzo baik-baik aja kan?!" teriaknya.

Tenggorokan Arlan terasa kering. Matanya yang berkaca-kaca menatap Darren. "Dia Kenzo!"

"Lebih baik lo diem! Lo harus tenang, temen kita kuat. Dia pasti berhasil melewati masa kritisnya!" Arlan mengatakan itu dengan napas menggebu-gebu.

KENZO [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang