62. Surabaya

146K 15.1K 11.6K
                                    

Hai, bubu!😜❤️ Gak bole overthingking!

PARTNYA PANJANG, PARAH SIH KALO GA RAME

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #kenzoalgazza #lionageandra

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

***

"HAH? PIJETIN LIONA?!" pekik Arlan. Malam-malam seperti ini bisa-bisanya perempuan itu ngidam ingin dipijat oleh dirinya.

Liona mengangguk mantap. "Lo mau kan pijetin gue, Lan?" pinta Liona.

"Gue bukan babu lo!" Suara Arlan keluar dengan tidak bersahabat.

Arlan menggelengkan kepalanya. "Gue gak tau anak kalian bentukannya kek apa nanti."

"Yang jelas gak kek lo," sahut Darren.

"Kalo kek gue, lo pasti heran."

Arlan melanjutkan ucapannya. "Kemarin elus perut lo, sekarang minta dipijet sama gue."

"Jadi gak yakin ini kalo anaknya Kenzo. Harusnya ngerepotin bapaknya. Lah ini ngerepotin gue sama Darren." Arlan tidak berhenti mencibir.

"Lo waktu buat pasti kaga pake doa nih," cibir Arlan. Kenzo menatap tajam temannya itu.

"Cepet, Lan. Jangan sampai anak gue ileran gara-gara gak keturutan lo pijet," ujar Kenzo.

Arlan mendengus kesal. "Ya udah. Mumpung gue lagi baik nih!"

Liona tersenyum senang. Arlan mulai memijat kaki perempuan itu dengan wajah kesalnya. "Senyum dong, Lan. Yang ikhlas!" celutuk Liona.

Arlan menarik sudut bibirnya dengan terpaksa. "Nih, dah senyum!"

Sudah hampir satu jam Arlan memijat kaki perempuan itu. Ia menatap Liona. "Udah belum? Capek nih gue," ketusnya.

"Udah ya, sayang? Kasian dia," titah Kenzo. Liona menganggukkan kepalanya.

Darren tertawa. "Cocok banget lo jadi tukang pijet, Lan!"

"Puas lo bertiga!" kesal Arlan.

"Udah puas kan?" tanya Kenzo kepada Liona.

"Sebenernya masih pengen."

"Astagfirullah, pengen apalagi??" tanya Kenzo jengah.

Liona menggelengkan kepalanya. "Gak jadi."

"Bilang aja. Mau apa, hm?"

"Gak jadi kok. Kasian kamunya udah capek." Perempuan itu mengelus wajah Kenzo dengan lembut.

"Capek apaan anjir! Orang kalo lo ngidam yang lo susahin gue sama Darren," cibir Arlan.

"Lo gak ikhlas?" tanya Liona ketus.

"Ya lo mikir lah. Tangan gue pegel nih!"

KENZO [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang