55. Kehidupan baru

183K 17.3K 14.1K
                                    

Hai, bubu!😜❤️ Absen yang nungguin Kenzo up!

TINGKATIN LAGI VOTMENTNYA BIAR CEPET UP!

HARUS RAME KAYA CHAPTER KEMARIN😤

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #kenzoalgazza #lionageandra

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

***

Tidur perempuan itu terusik karena sorot matahari disela-sela tirai jendelanya. Ia membuka matanya perlahan. Matanya masih enggan untuk bangun.

Ia terkejut saat lelaki disampingnya memeluknya dengan erat. Liona memundurkan wajahnya, ia mengamati wajah tampan Kenzo yang masih terpejam. Ia menelan ludahnya kasar saat matanya beralih menatap perut sixpack lelaki itu.

Tampan, sangat.

Ia melihat jam yang ada dinakas. Astaga! Sudah pukul satu siang. Ia tidak masuk sekolah, ia melewatkan ulangan matematika hari ini.

Liona mengingat kejadian tadi malam. Bayangkan! Mereka melakukan hal itu dari pukul delapan malam sampai pukul sembilan pagi. Kenzo tidak memberi jeda untuk istirahat.

Tidur lelaki itu terusik. Mata berat Kenzo perlahan terbuka melihat Liona yang bangun dari tidurnya. Ia menarik kembali Liona kedalam pelukannya.

"Lanjut tidur aja. Masih pagi," ujar Kenzo dengan suara seraknya.

What? Masih pagi katanya?!

"Ken, ini udah si-"

Kenzo merapatkan pelukannya. "Masih pagi. Tidur!" Liona menghembuskan napasnya pelan. Ia memang masih ingin tidur. Tapi cacing diperutnya sudah bertengkar didalam sana.

***

Lagi-lagi Liona membuka matanya. Lelaki itu belum bangun juga. Ia ingin melepas pelukannya, tapi takut jika tidur Kenzo terganggu.

"Ken!" Liona menggoyangkan tubuh lelaki itu.

"Kenzo!" panggilnya lagi.

"Hm?" balasnya dengan mata yang masih terpejam.

"Ini udah jam empat sore."

Kenzo menghela napasnya pelan. Ia menyandarkan tubuhnya. "Kenapa, hm?"

"Laper," ujar Liona masih tidur dengan selimut tebal menutup tubuhnya.

Lelaki itu meraih ponsel yang ada dinakas. Ia menatap layar ponselnya, pukul 16:23. Kenzo lalu membuka aplikasi berwarna hijau. Ia memesan makanan untuk Liona.

"Udah aku pesenin," ujar Kenzo sambil mengelus-elus rambut perempuan itu.

"Sambil nunggu makannya. Aku atau kamu dulu yang mandi? Atau mau mandi bareng?" Kenzo terkekeh.

KENZO [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang