14.|| MENJAUH UNTUK MENDEKAT

414 63 9
                                    

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Kamu misterius, dan aku baru menyadari sisi itu darimu, Ganesha
-Natalia Mici Calista

14.|| MENJAUH UNTUK MENDEKAT

Berada disini, Mici berharap akan bertemu Ganesha. Bertemu dan berbicara dengannya. Mici harap Ganesha akan berbagi masalah internal yang sedang dihadapi. Mici juga tidak akan diam  jika Romeo berhasil menghancurkan Ganesha. Lihat saja, Mici akan menghancurkan mimpi indah Romeo yang ingin Ganesha hancur.

"Tante, Gane hari ini gak ada di apart."
"Gane gak kesini juga ya, tante?" tanya Mici kepada Bu Ansellian yang sedang mengupas buah apel. Bu ansellian menyiapkan Mici kupasan apel pertamanya.

"Seharusnya Gane ke sini, sayang. Bilangnya mau nemenin tante," jawab Bu Ansellian.

"Kalau Om?" tanya Mici.

"Om ada perjalanan bisnis ke London," tutur Bu Ansellian.

Mici menganggukkan kepalanya singkat.

"Yaudah. Aku disini sampai Gane pulang ya, Tante."
"Boleh kan?" tanya Mici.

"Iya, boleh."
"Boleh banget," jawab Bu Ansellian mencubit pipi Mici yang sekarang tambah chubby. Bu Ansellian rasanya ingin Ganesha cepat-cepat lulus dan menikah dengan Mici, lalu Mici akan menjadi menantu kesayangannya yang akan ia manja setiap hari.

Mici mengelus jari telunjuknya, melihat Bu Ansellian dengan sebuah pertanyaan.

"Tante akhir-akhir ini kesibukannya apa?" tanya Mici.

Bu Ansellian menyuapkan sepotong apel lagi ke mulut Mici.
"Tante suka ke butik liat-liat batik."

"Kalau kamu ada waktu luang, harus ikut Tante ke butik temen Tante. Disana bagus-bagus desain batiknya. Tante juga udah liat ada pasangan baju yang bagus banget buat kamu sama Gane," kata Bu Ansellian.

"Kamu mau?" tanya Bu Ansellian.

Mici mengangguk dan bersemangat. Bahkan senyumannya belum luntur sedari tadi ketika bersama Bu Ansellian.
"Mau banget, Tante."
"Jadi aku harus luangin waktu akhir bulan. Gak jadi jalan sama Gane, jalan sama Tante aja," ucap Mici.

"Pinter."
"Gane nanti dulu, calon mertua dulu," canda Bu Ansellian yang membuat Mici tertawa menunjukkan deretan giginya yang sangat rapi. Bahkan siapapun bisa jatuh cinta melihat tawa merekah ini.

"Kalau kamu gimana, sayang? Kesibukan kamu apa?" tanya Bu Ansellian pada Mici.

"Sibuk belajar, Tante."
Mici mulai menghitung jari-jarinya sambil berkata,
"Sibuk bikin kue."
"Sibuk main sama Syifa "
"Sibuk baca buku."

"Sibuk belajar panahan."

"Tapi, sibuk mantau Ganesha juga, Tante," ucap Mici menunjukkan cengiran menggemaskannya.

MICI CALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang