34.|| NEW DAY

194 19 5
                                    

Bagian dimana semua masalah telah dimulai tanpa permulaan

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Hari baru, harapan baru.
Mungkinkah itu?

34.|| NEW DAY

Mici berjalan menggeramkan sebelah tangannya dengan erat seolah hari ini adalah hari dimana penyelesaian harus muncul bagaimanapun juga. Dunianya tidak bisa hanya berisi masalah, masalah, dan masalah!

Mici membawa sebuah cup berisi telur gulung yang baru saja ia beli di jajanan luar SMA Langit, tepatnya didepan sekolah. Mici melihat Arcika dari kejauhan yang sudah sengaja melirik Ganesha dengan genit. Ingin rasanya Mici membakar sekolah ini.

Ganesha yang duduk dimotor pun melambaikan tangannya kepada Mici, justru mata Ganesha tak melihat upil sekecil Arcika, yang Ganesha lihat adalah bidadari secantik Natalia Mici Calista.

Yakin bisa merebut Ganesha dari gue, Arcika?

Mici berjalan menuju Ganesha dengan senyuman yang mampu membuat Ganesha girang ditempat. Lihat saja sekarang, Ganesha salting dan memijit dahinya lalu senyum-senyum kecil sambil menunduk.

"Hai," sapa Mici.

Eal dan Wahyu yang menjadi saksi bisu dimana Ganesha salting pun pura-pura melihat ke atas langit. "Wahhh burung terbang," ucap Wahyu lalu berkicau.

"Wahhh... Iyo!" sambar Eal ngikut goblok.

"Mau pulang ke rumah?"

"Atau ikut aku?"

Sontak tangan Mici langsung memutar kunci dan menyalakan motor Ganesha dan berkata, "Ikut Ganesha."

Eal dan Wahyu seperti setan pojokan yang tertawa dan saling memukul satu sama lain lantaran sangat baperrrr dengan percakapan Natalia Mici Calista dengan Ganesha Pratama Aldibrata.

"Bertahun-tahun gue jadi saksi mereka pacaran, tetep aja gue baper," gemas Wahyu mengelus-elus dagunya.

"Bertahun-tahun gue kenal Gane, kalimat ini paling ampuh buat gue terkesan," timpal Eal.

Mau pulang kerumah?
Atau ikut aku?

••••

Arcika melempar tasnya asal dan hampir mengenai muka Romeo jika saja Romeo tidak menangkap tas tersebut.

"BETE!"
"BETE!"
"BETE!"
"GUE BETE ROMEO!"
"GANE MASIH SAMA MICI!"

Romeo yang sedang mengambil rokok selanjutnya pun berhenti dan menurunkan kakinya yang ia tumpukan dikaki kirinya.

"Rencana gue masih banyak, Arcika," ucap Romeo dengan tenang.

Arcika lantas mengambil duduk disebelah Romeo. "Serius??"

MICI CALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang