Chapter 10:

196 22 0
                                    

Aku mencari tempat yang aman untuk bersembunyi
Dan ketemu! Ada semak semak disamping pohon ini.
.
.
.
Aku akan bersembunyi disini.

"Haduh... (Y/n) larinya ngebut banget, dia ngumpet kali ya?"

'Heh? Semak-semak itu bergerak sendiri, hmm pasti itu (Y/n)!'

Aku berjalan mendekatinya perlahan-lahan, sepertinya ia tak sadar kalau aku sudah menemukannya.
Tanganku perlahan meraih pundaknya dan niat jahil ku masih berlanjut.

"Ciluk baa!"

"KYAAAAAAAAAAAAA!!!!"
(Y/n) langsung berlari tapi aku menahan tangannya. Dia pun menarik paksa tangannya tapi gagal karena kalah kuat.

"Mau kemana cuu? Sini ikut nenek pulang hihihihi..."

"Dasar syetan gada akhlak, GUA BUKAN CUCU ELU NEK!! Woi sensei lu normal aja udah aneh apalagi kek gini pleaselah jangan ngeprank gua."

"Sayaaangg.."

Deg

Sebentar, barusan aku bilang apa?
Aku memang sedang berpura-pura kesurupan dan menjahili (Y/n).
Jantungku sekarang malah berdegup kencang. Perkataan ku yang barusan, terucap begitu saja tanpa ku sadari.
Bibirku bergerak begitu saja untuk mengatakannya, kenapa aku malah deg-degan sendiri? Aku kan sedang menjahilinya!

"AAAAAAAAAAAAA SETAN GILAAA."

(Y/n) terlihat sedang mencari sesuatu disekitarnya, sedangkan aku masih terdiam dan mencoba menetralkan degup jantung ku.
Saat aku melamun, tiba tiba (Y/n) kembali dengan membawa banyak daun dan ranting ditangannya.

"KELUAR CEPET KELUAR!! Gua mau sensei yang biasanya, KYOU-SENSEEIIIIIIII CEPETAN SADAR GAK LO??!"

"Aduh! Itai! Itai!"

"He-? LO UDAH SADAR?!"

Astaga!
Aku tak sengaja malah kelihatan udah sadar.
Daripada (Y/n) ngamuk kalo tau aku menjahilinya, lebih baik aku berpura-pura tak tahu apa-apa.

"...Ehmmm? Apa yang terjadi?" Tanyaku dengan lemas, sok nggak tau apa yang terjadi barusan.

"AKHIRNYA LU SADAR WOI!!"
Aku berpura pura memegangi kepalaku--tanda pusing, kan biasanya orang kalau habis kesurupan itu pusing.

Tapi tanpa ku duga, tiba tiba...
Bug!
(Y/n) memelukku dengan erat.

"E-eh...? (Y-y/n)-san?"

"Aku takut hantu. Lain kali jangan melamun terus, setan gampang masuk tau."

Deg
Jantungku berdetak tak beraturan lagi.
Jadi aslinya (Y/n) itu juga takut terhadap hal hal mistis ya?
Biasanya dihadapan ketiga temannya, ia biasa saja terhadap sesuatu. Waktu itu saat kami berempat menonton film horror bersama, ketiga temannya bahkan berteriak saat ada jumpscare, tapi (Y/n) tidak, ia hanya memasang ekspresi datar. Tapi saat aku menjahilinya, dia langsung panik luar biasa. Larinya bahkan secepat kilat, lebih cepat dari Zenitsu.

Hahaha^^; ternyata (Y/n) banyak menutupi kepribadiannya.
Tapi aku senang karena ia mulai terbuka dihadapanku.

"Sudah-sudah, jangan takut, aku ada disini." Jawabku sambil mengelus punggungnya. Wajahku seperti nya memanas, tapi aku merasa nyaman saat dia ada didekapanku. Ini membuatku tak ingin melepas pelukannya dalam waktu singkat.

Tiba tiba ia melepas pelukannya dan membuang wajahnya kearah lain.

"Nggak usah baper lu, gua reflek doang."

"Hmm! Daijobu, ayo kita kembali ke tenda, yang lain pasti sedang mencari kita."

"A-ayo! Siapa takut?"

Red Thread Destiny - Don't Leave Me Again! ||Rengoku x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang