Perlahan ku buka mataku.
Ku pegang dahiku, demamku sepertinya sudah turun.
Aku menoleh ke sekeliling, dan mendapati sekarang sudah pukul 04.59Tepat sekali, sebelum alarm laknat itu berbunyi aku harus segera mematikannya.
Tapi sepertinya hari ini aku tidak akan masuk sekolah.Aku harus melanjutkan misi pencarianku, mengesampingkan semua hal.
Ku beranjak dari kasur menuju kamar mandi, mengganti pakaian dan mengambil katanaku.
Segera aku membuka jendela, angin langsung menerpa wajahku dengan kencangnya.
Aku langsung melompat keluar dan melewati gang sepi seperti biasanya.Semoga saja...
Semoga saja hari ini bernilai benar.Dengan menggunakan pernapasan rembulan, aku mengaktifkan mode penyamaran sehingga hanya fokus melihat benda yang warnanya biru.
Yang lain berwarna hitam, sebagian berwarna merah pekat. Selain itu.. aku bisa melihat menembus dinding atau rumah.Aku kembali memasuki hutan yang biasa ku kunjungi, meskipun aku tahu hasilnya pasti nihil.
Tapi entah mengapa aku sangat terdorong untuk mengunjunginya hari ini..
Soalnya hutan ini sangat luas, jadi mungkin saja kali aku beruntung.Rengoku's POV
Ini sudah jam 05.30
Aku ketiduran... Mungkin karena aku kemarin tidak tidur selama 2 hari, dan... Bagaimana keadaan (Y/n) ya?
Aku harus menemuinya lagi.Diam-diam aku masuk melalui jendela kamar (Y/n), tapi kenapa jendelanya terbuka?
Apa (Y/n) sudah bangun?Ternyata dia tidak ada di ranjangnya.
Berarti dia sudah bangun.Mungkin akan terlihat tidak sopan jika dia tahu aku masuk diam-diam.
Tapi kau bagaimana lagi.. dia tidak akan membukakan pintu jika aku mengetuknya.Tapi, dimana dia?
"(Y/n)-saaannn?"
Aku mencarinya di rumah ini dan dia tidak ada.
Apa mungkin dia sudah berangkat ke sekolah?
Ku telpon saja--um, lebih baik aku langsung menyusulnya saja di sekolah.
Dia juga terlihat tidak aktif.
.
.
.
.
.
.
"Ohayou gozaimasu, minna-san!""Ohayou, sensei!!"
Aku melihat kearah bangku (Y/n), dan ternyata dia tidak disana.
Itu berarti, (Y/n) tidak disini.
Tidak mungkin dia terlambat, masalahnya aku bahkan sampai terlebih dahulu.
Jangan-jangan dia diserang atau mengalami kendala lainnya dijalan?"Minna-san, kemarin saya sudah menjelaskan tentang materi bab baru. Sekarang, coba kalian kerjakan latihan halaman 95! Karena saya ada sedikit urusan, Uzui-sensei akan menggantikan saya sementara."
"Sensei mau kemana?"
Ah... Pertanyaan itu justru yang masih ada di benakku.
(Y/n) pergi kemana?"Ada, deh~ Tugasnya harus selesai ketika saya kembali ya!"
"Ha'i, sensei!"
Segera aku pergi mencari (Y/n), anak itu pasti sedang mengalami masalah.
Begitu aku masuk lebih dalam, mataku terbelalak melihat sesuatu ditengah-tengah hutan.
Higanbana biru...?
Tidak mungkin kan-?"(Y/n)."
"A..aku menemukannya!"
"Berhati-hatilah terhadap sekelilingmu, dan.. coba lihat kakimu."
Deg.
Aku reflek melihat kebawah,
Tersentak, itu kata yang pantas menggambarkan ekspresi wajahku.
Aku benar-benar tidak sadar, sejak kapan benda ini menusuk dan menembus telapak kakiku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Destiny - Don't Leave Me Again! ||Rengoku x Reader
Teen FictionTentang kisah petualanganmu dengan seorang guru sejarah di Kimetsu Gakuen, Rengoku Kyoujurou. Semua terjadi begitu saja. Kilasan masa lalu kita terputar kembali di otakku. Kenapa? Kenapa kau harus datang padaku? Semakin kita menjauh, justru takdir s...