"Etto... (Y/n)-san?" Kyou-sensei tiba tiba menyadarkanku dari lamunanku.
"Hah iya?!"
"Kau melamun ya."
"G-gomen, aku-"
"Kalau kau tidak bisa memberitahuku, tidak usah dipaksakan. Aku tidak keberatan kok."
"Bukan begitu..."
"Kalau aku memberi tahu sensei, aku yakin sensei nggak akan pernah mau mau menemuiku lagi." Ucapku dengan senyuman, yang pasti bukan menandakan ekspresi senang maupun marah.
Sensei terdiam dan menatapku.
"Tidak, aku tidak akan pernah membiarkan diriku melakukannya. Aku sudah menganggapmu lebih dari muridku, (Y/n)."
Aku tersentak mendengar perkataan sensei.
"Sensei.."
"Daijobu! Kalau kau sudah siap untuk bercerita, aku akan mendengarkanmu. Lagipula, aku sudah menganggapmu lebih dari muridku, (Y/n)-san. Jadi kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan menjauhimu sama sekali."
Dia tersenyum lagi padaku.
Aku tak sengaja menatap matanya, entah kenapa.. aku perlahan mulai merubah pandangan ku terhadapnya, senyuman nya yang terlihat jengkel dimataku, terkadang malah menjadi penenang hatiku.Tunggu... Jangan bilang kalau aku--
Nggak nggak nggak.
Gak mungkin aku suka padanya kan?
Nggak mungkin kan?!
Ini bukan perasaan suka sama sekali!
Mungkin karena dia berulang kali menolongku, aku jadi merasa berhutang budi makanya aku seperti ini. Tapi anehnya, aku daridulu adalah orang yang keras kepala bahkan SANGAT keras kepala.
Apapun yang orang lakukan, aku tidak akan peduli. Aku tidak akan mudah terpengaruh oleh sesuatu meski itu pengorbanan.
Tapi kenapaKenapa semenjak orang ini datang di hidupku, semuanya perlahan berubah?
GENJUTSU MACAM APA INI?!
ITACHO, AWAS KAU YA KALO KETEMU!!"Apa yang sedang kau pikirkan (Y/n)-san?"
Deg
Tuh kan
Tiba tiba jantungku bergedup kencang setiap dia memanggilku."Ie, aku nggak mikirin apa-apa."
"Atau jangan-jangan... Kau memikirkan sesuatu yang membuatmu sedih ya?"
"Ha nggak."
"Lalu kenapa wajahmu terlihat tegang?"
"N-nggak, tegang apanya?"
Tiba tiba sensei mendekatiku dan berada di hadapan wajahku dengan masih menjaga jarak."Kau tidak bisa membohongi ku, (Y/n)-san. Katakan, ada apa?"
"NGGAKKK AKU GAK MIKIRIN APA APAAA!!!" Jawabku reflek berteriak, aku malah salah tingkah didepannya. Karena malu, aku berlari pergi kearah asal. Kemana aja yang penting jauh darinya!!
"Haaa... Haa... Gua cape lari lari kesini astaganaga."
"Dor!" Tiba tiba ada yang menepuk kedua pundakku.
"HYAAAAAAAAAAA!!!"
"(Y/n)-san! Ini aku."
Aku baru saja akan reflek menggeplak kepalanya lagi, karena aku sudah lama tidak menggeplaknya, tapi kutahan karena dia masih belum sembuh total.
"Ngagetin orang aja, tau!"
"Hahahaha, habisnya kamu langsung lari tadi, jadi ku susul deh."
"A-aku, aku mau, aku mau-- AAA MAKSUD GUA, maksudku-- aku mau buang sampah makanya kesini!!!"
TOLONG, KENAPA AKU MALAH TERGAGAP GAGAP GINI SIH NGOMONGNYA???
"Hmmm soukka, daritadi aku tidak melihatmu memegang sampah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Destiny - Don't Leave Me Again! ||Rengoku x Reader
JugendliteraturTentang kisah petualanganmu dengan seorang guru sejarah di Kimetsu Gakuen, Rengoku Kyoujurou. Semua terjadi begitu saja. Kilasan masa lalu kita terputar kembali di otakku. Kenapa? Kenapa kau harus datang padaku? Semakin kita menjauh, justru takdir s...