Setelah memberikan bunga wisteria yang aku dan Kyou-sensei petik semalam, kami memberikannya pada Uzui-sensei di sekolah keesokan harinya.
"Emang ngapain sih, bunga kan banyak, lu juga bisa petik sendiri kan Uzui?"
Kyou-sensei tiba tiba menjewer pelan telingaku dengan tetap tersenyum.
"Apaan sih?!"
"Panggil gurumu dengan sopan. 'Uzui-sensei', jangan hanya menggunakan nama depannya."
"Ck, mendokuse. Jadi buat apaan bunganya, woi Uzui lu kan--" Kyou-sensei kembali menatapku sembari tersenyum yang pastinya bukan senyum senang. Aku menghela nafas kasar dan merevisi perkataanku barusan.
"Maksudnya Uzui-sensei kan punya tangan yang kiri dan kanan... Bisa kan petik sendiri?" Ucapku dengan senyum yang dipaksakan.
"Masalahnya, semalam aku sedang mengadakan rapat mendadak. Dan kau ren, kau tidak diminta untuk hadir karena suatu alasan yang justru sedang kami diskusikan semalam. Keputusan hasil rapatnya akan diputuskan besok oleh Oyakata-sama dan kemungkinan besar kalian akan dipanggil." Ucap Uzui-sensei yang membuat jantungku bergedup kencang.
Deg
Kok jantung gua berasa mau pindah posisi sama ginjal ya?
Emangnya, hal penting apa yang dibicarakan sampai seserius itu?
Feeling gua gak enak.
Panik gak? Panik gak?"Tapi emangnya--" baru saja aku ingin bertanya, tiba tiba Uzui menyelaku terlebih dahulu.
"Rengoku, nanti ku jelaskan lebih detail deh, tolong antar (Y/n) ke kelasnya dulu kalau tidak dia pasti menginterogasi dan menghajar ku kalau ngga kujawab."
Baru saja aku akan mengelak, tiba tiba Kyou-sensei berjalan dan mengangkat ku begitu saja, dia malah menggendongku keluar secara paksa.
"WOI JANGAN ASAL GENDONG LEPASIN GUAAA." Aku berteriak sekencang mungkin agar Kyou-sensei menurunkanku, tapi bukannya melepaskan ku justru aku malah jadi pusat perhatian para murid lainnya yang ada di sekitar. Sedangkan sensei? Dia cuma nyengir gak jelas dengan kacamata nya itu.
"Capek sendiri kan teriak teriak?"
"Bacot. Lepasin cepet!!"
Krek.
Pintu kelas ku dibuka olehnya, dan tentu saja kami berdua disambut tatapan bingung dari semua orang.
YA IYALAH, MASUK-MASUK SI SINGA MELOTOT MALAH MASIH NGEGENDONG GUA BUKANNYA DILEPASIN."Ohayou gozaimasu minna-san!!!"
"Ohayou sensei!" Jawab semuanya, kecuali beberapa murid yang sedang tertidur contohnya Zenitsu dan Inosuke.
"Maaf saya sedikit terlambat, karena tadi ada urusan sebentar."
"Omaewa... LEPASIN GUAAA SENSEEIIIII--" baru saja aku berteriak, tiba tiba..
Bug!
Dia melepaskan ku secara mendadak yang membuatku terjatuh kelantai.Aku baru saja reflek akan memukulnya tapi tanganku ditahan olehnya.
"Gomenasai (Y/n)-san! Saya tidak sengaja." Ucap sensei sembari tersenyum kearah ku. Aku hanya mendecih kesal--berusaha menahan emosiku, Kyou-sensei mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri, aku menghiraukannya dan berdiri sendiri kemudian berjalan menuju kursiku sembari menghentakkan kaki dengan kencang sehingga kelasku bergetar dan lantainya retak//digeplak author
"Oke, mari kita mulai pelajaran sejarah hari ini."
PLETUK!
Kyou-sensei memukul papan tulis dengan penggaris panjangnya, alhasil Zenitsu dan juga Inosuke langsung terbangun dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Destiny - Don't Leave Me Again! ||Rengoku x Reader
Teen FictionTentang kisah petualanganmu dengan seorang guru sejarah di Kimetsu Gakuen, Rengoku Kyoujurou. Semua terjadi begitu saja. Kilasan masa lalu kita terputar kembali di otakku. Kenapa? Kenapa kau harus datang padaku? Semakin kita menjauh, justru takdir s...