Chapter 15:

194 22 4
                                    

Kyoujurou's POV

"Yomoya! yomoya! Akar ini tak ada habisnya."

"Shin no kata: sei en no uneri!"

Byas! Begitu akar ini lepas, aku langsung berlari secepat mungkin, tapi tiba tiba akar yang sama menjerat ku lagi dengan kecepatan yang tak aku duga sama sekali.

Kalau begini terus, aku bisa kehilangan jejak (Y/n)! Aku perlu seseorang untuk mengalihkan perhatian akar akar ini.

Tapi siapa? Disini tidak ada siapa siapa.

"Rengoku-sensei!! Kau dimana???"

Deg
Itu suara Tanjiro kan?
Bagaimana dia bisa ada disini?!

(Y/n)'s POV
Aku melompat kebelakang dan menjaga jarak dengan Douma.
Mengambil posisi siap siaga, tatapanku berubah menjadi tajam dan serius.
Aku tak boleh lengah kali ini.

"Ahaha, sudah lama kau tidak menggunakan itu ya?"

Aku mengambil pedangku.

"Pernapasan rembulan jurus pertama: wujud perubahan." Tatapanku menajam, ekor, telinga serigala dan taring gigiku muncul karena terkena cahaya bulan purnama.
Ya, ini lah kekuatan tersembunyi ku yang sebenarnya. Sejak dulu aku berlatih agar dapat menggunakan pernapasan tertentu.
Aku dapat berubah menjadi manusia setengah serigala dimalam hari ketika mengaktifkan kekuatanku.
Sebenarnya ini karena dibantu oleh Muzan juga.

Hyat! Hyat! Hyat!
Aku terus menyerang nya dari jarak yang cukup dekat, aku mengambil resiko ini karena tak punya pilihan lain.
Douma hanya menghindar dengan santai tanpa melawan sedikitpun. Dia mungkin berusaha membuatku lengah kemudian menyerang ku secara mendadak.

"Haduh, kamu ini memang gadis merepotkan. Padahal apa susahnya menjadi iblis? Itu tidak menyakitkan, kok."

Aku bergerak dengan lincah kesana dan kesini, aku melompat dari pohon yang satu ke yang satunya lagi dengan gesit sambil melemparkan beberapa kunai yang muncul sendirinya diatas tanganku. Bukan hanya kunai, senjata lainnya juga bisa muncul sendirinya di telapak tanganku sesuai keinginanku. Sekilas memang terlihat seperti sihir, tapi aku hanya bisa mengaktifkannya ketika dalam kondisi yang benar benar berbahaya. Aku mengambil sebuah pedang dan dari ketinggian; membelakangi cahaya bulan, aku melompat kearah Douma.

Douma menutup matanya dan tersenyum, aku langsung menebas lehernya.

SYAT!
Mataku terbelalak melihat apa yang terjadi. Aku tidak menebasnya.

Justru dia yang menusukku dengan pedang ku sendiri.

"Argh!"

"Dasar gadis sok kuat. Ku akui memang agak lebih kuat sih kalau dibandingkan dengan manusia pada umumnya. Tapi kau terlalu penakut dan selalu menyembunyikan kepribadianmu."

"Sebenarnya aku masih kenyang sih, tadi aku baru saja memakan seorang gadis loh!"

"Tapi melihat mu, entah kenapa aku jadi lapar lagi loh~"
Douma perlahan menusuk pedang itu lebih dalam lagi. Dan dia menarik perlahan pedang itu kemudian menusuknya kedalam lagi, dia melakukannya berulang-ulang dengan tujuan membuatku kesakitan.

"Kuberi satu kesempatan. Bersujud dikakiku dan bermohonlah."

"Tidak, apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah memohon pada iblis murahan seperti mu-- ARGH!!"

"Kau ini memang keras kepala ya. Aku jadi ingin bermain denganmu."

"Jangan dekat dekat!!"

Saat dia mendekat dan berniat untuk menggigit(?)leherku, aku langsung mengambil pedangku dan berniat menebas kepalanya.

Red Thread Destiny - Don't Leave Me Again! ||Rengoku x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang