"Gue suka sama lo"
"Tapi gue gasuka sama lo"
☠️☠️☠️
Ini tentang Maira yang terobsesi dengan seorang Arven, dia selalu bertekad untuk mendapatkan hati Arven. Berbanding balik dengan Arven, yang malah menyukai perempuan lain...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading bestie !💗
****
Pagi ini cuaca sangat cerah yang sangat mendukung jika ingin melakukan aktivitas seperti sekolah. Jam weker yang berada di samping Arven berbunyi, hari ini adalah pertama kali turun sekolah lagi setelah libur panjang.
"Arven bangun, udah jam tujuh!" teriak Rania, Bunda Arven.
Rania memasuki kamar Arven karena sedari tadi anaknya ini tidak bangun-bangun, setelah itu Rania menyibak gorden yang membuat cahaya matahari masuk ke dalam kamar Arven.
"Aduh, Nda, masi pagi kok udah teriak-teriak si?" Arven langsung menyembunyikan kepala nya ke dalam selimut karena cahaya matahari membuat mata nya silau.
"Ya ampun, Arven, cepat mandi sana! Nanti kamu telat masuk sekolah." Bunda menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Arven.
"Bundaaa, Aven masih ngantuk," lirih Arven dengan mata masih tertutup.
Arven Nathanael Anderson, dia menjadi lelaki manja ketika dengan orang yang disayanginya, berbeda lagi jika dengan orang asing, maka sikap nya berubah drastis menjadi cuek.
"Bunda ga peduli! Ayo cepetan bangun," bantah Rania.
Karna bujukan dari Bunda tersayang, akhirnya Arven bangun dari tidur nya lalu beranjak dari kasur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badan.
****
"Morning Ayah, Bunda." Arven tersenyum tipis sambil menarik kursi makan.
"Morning too sayang," jawab Ayah dan Bunda Arven dengan kompak.
"Mau makan apa?" tanya Rania sambil mengambil piring.
"Gamau makan, Aven mau minum susu coklat aja nda," ujar Arven dengan nada sedikit manja.
"Pas adek kamu gaada, kok malah kamu jadi manja, Ven?" tanya Dirga sambil terkekeh.
Arven menatap kesal ke arah Ayah nya, "Aven ga manja, Yah,"
"Malah gamau ngaku lagi," ledek Dirga, ayahnya.
Yap, Arven memiliki saudara kandung laki-laki yang bernama Ravindra William Anderson. Namun, sejak dua hari yang lalu Ravin camping di suatu puncak bersama teman-temannya.
Setelah sarapan pagi selesai, Arven beranjak dari kursi, lalu berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk pergi ke sekolah.
Fyi "aven" adalah panggilan kesayangan dari keluarga nya.
****
Maira menuruni tangga sambil bersenandung dan tak henti-hentinya mengembangkan senyum. "Mamah! Mamah dimana?"
Zamaira Anantasya Adhitama si gadis cantik yang biasa dipanggil Maira, gadis yang memiliki sifat lincah, dan sangat cerewet.
"Mamah di dapur, sayang. ada apa?" sahut Amelia, Mamah Maira.
Setelah mendengar suara mamah nya, Maira langsung menuju ke arah dapur.
"Mamah lagi bikin apa?" tanya Maira.
"Bikin sarapan buat kamu," sahut Amelia.
Maira mengambil buah apel yang berada di atas piring, apel itu baru saja di cuci oleh mamahnya, lalu Maira memakan apel tersebut dengan cara digigit.
"Papah mana, Mah?" tanya Maira yang sedang berdiri di samping Mamah nya.
"Masih di kamar mandi deh kayaknya," jawab Amelia, atau yang kadang dipanggil Lia, mamah nya Maira.
"Kayaknya tadi ada yang nyariin papah, siapa ya?" ujar Farel, papah Maira, dengan wajah pura pura tidak tau.
"Papah! Ini loh aku nyariin papah daritadi," kata Maira dengan wajah cemberut nya.
"Haha. kenapa, hm? Kamu mau apa?" tanya papah nya yang paham dengan kode yang diberikan oleh anaknya itu.
Amelia yang sedari tadi memperhatikan interaksi sang anak dan suami nya pun tertawa kecil.
"Hari ini Papah harus anterin Maira ke sekolah ya!" pinta Maira sambil tersenyum lebar.
"Iya sayang, hari ini Papah anterin kamu ke sekolah." Farel mengusap kepala Maira sambil tersenyum.
"Seneng ga? Akhirnya bisa sekolah lagi, setelah libur panjang," tanya Amelia.
"SENENG BANGET DONG!" pekik Maira, sambil tersenyum lebar.
"Akhirnya, bisa ketemu crush lagi, setelah sekian lama ga ketemu," lanjut Maira.
"Crush? Berarti ada seseorang yang kamu taksir, dong?" tanya Amelia.
Setelah selesai Sarapan, Maira langsung berpamitan ke Mamah nya untuk pergi ke sekolah, setelah itu Maira langsung memasuki mobil Alphardmilik papah nya, lalu mobil tersebut langsung melaju membelah jalanan.
Sekitar sepuluh menit di perjalanan, akhirnya Maira sudah sampai di sekolah nya, yaitu SMA BHATARA, salah satu sekolah elit yang terkenal dengan siswa-siswi yang berprestasi.
"Masuk gih sana, belajar yang rajin oke?" Farel mengusap kepala sang anak.
"Okey papah, bye bye!" Maira menyalami tangan papah nya lalu melambaikan tangan.
Setelah itu Maira keluar dari mobil dan langsung memasuki gerbang sekolah nya, tak lupa tersenyum ke pak Awi, satpam sekolah SMA BHATARA.
Karena mata Maira melirik ke samping, dan tak melihat bahwa ada seseorang di depan nya yang sedang berjalan membelakangi dirinya, dan berakhir Maira tertabrak orang tersebut.
Bruk
"Aw!" lirih Maira.
Maira tersungkur di tanah sambil memegangi lutut nya, meringis pelan karena lutut nya sedikit tergores.
"Bangun," titah seseorang yang baru saja ditabrak oleh Maira.
Maira tertegun setelah mendengar suara itu, dan Maira belum mendongakkan kepalanya, otak nya terus mengingat ingat lagi siapa yang mempunyai suara berat itu dan akhirnya dia mengingat pemilik suara itu.
Suara itu...
_______•ARZA________
Allo everyone!!! Selamat datang di first cerita aku.
Gimana niii chapter pertama nya? Chapter pertama nya sengaja pendek, chapter selanjutnya baru panjang😎