21. Nikah?!

578 111 21
                                    

Hai everyone!
Sebelum membaca cerita ini
Jangan lupa pencet tombol bintang yang ada di pojok bawah dulu yaa !!

Happy reading bestie💗

****

Di pagi yang cerah ini, Maira sudah lengkap dengan pakaian sekolah nya, berhubung hari ini adalah hari senin, jadi Maira tidak mau telat masuk sekolah, karena hari ini ada upacara.

Setelah merasa rapi dengan pakaian sekolah nya, Maira langsung menyambar tas ransel nya, sebelum itu Maira sudah memakai bedak bayi.

Lalu setelah itu Maira menghampiri meja belajar nya untuk mengambil Pocky love buatan nya kemarin, untuk dibawa ke sekolah, dan di berikan ke Arven.

"Ga sabar banget gue pengen ngasih Pocky love ini ke Arven," gumam Maira sambil senyum-senyum sendiri.

Setelah itu Maira langsung menuju lantai bawah untuk sarapan bersama keluarga nya, setelah itu Maira langsung duduk di samping Zay, adiknya. Kali ini Maira sarapan pagi dengan menu Nasi goreng sama ayam tepung kesukaannya, tak lupa juga dengan susu coklat.

Setelah menghabiskan nasi goreng nya, Maira langsung meminum susu coklat nya, lalu mengambil tisu untuk mengelap bibir nya bekas susu coklat.

"Maira pamit dulu, Pah, Mah," pamit Maira sambil bersalaman dengan kedua orang tua nya.

"Iya, hati hati ya Za, bilang sama pak Adam jangan ngebut," ucap Mamah nya dan langsung diangguki oleh Maira.

****

Arven mengerenyitkan dahinya ketika ada cahaya matahari yang menyilaukan matanya, dan ternyata itu ulah Bunda nya yang sedang menyibak gorden dan membuat cahaya matahari masuk kedalam kamar nya.

"Bunda.. silau," lirih Arven dengan suara khas bangun tidur, agak serak.

"Bangun, Ven, udah jam setengah tujuh," imbuh Rania, Bunda Arven.

Arven merentangkan tangannya untuk merilekskan tubuh nya karena sehabis bangun tidur.

"Iya, Nda. Bentar lagi Aven mandi," jawab Arven sambil mengucek mata nya.

"Sekaran, Ven. jangan nanti nanti," sarkas Bunda.

"Iya Bunda, ini Aven langsung mandi," jawab Arven lalu beranjak dari kasur dan langsung mengambil handuk lalu berjalan memasuki kamar mandi.

Sedangkan Bunda nya menghela nafas, lalu keluar kamar Arven.

Sekitar tujuh menit an, akhirnya Arven selesai dengan ritual mandi nya, sangat cepat? Yap, karena hari ini hari senin, dan nanti ada upacara juga, jadi Arven harus mempersingkat waktu mandi nya.

Setelah mandi, Arven mengambil pakaian sekolah nya dilemari yang sudah di setrika oleh bi Siti, asisten rumah tangga di rumah Arven.

Dirasa sudah cukup rapi, Arven berjalan ke arah depan cermin, lalu mengacak acak rambut nya, agar kelihatan lebih cool.

Setelah itu, Arven menyambar tas ransel sekolah nya dan menyampirkan di bahu sebelah kanan, dan langsung berjalan menuruni tangga.

"Aven, sini sarapan dulu," ucap Bunda.

"Iya, Nda," jawab Arven.

Kini di meja makan ada Dirga, Rania, dan Ravin, yang sedang memakan sarapannya masing-masing.

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang