Gue yang berjuang buat dapetin hati lo, kenapa lo malah milih orang lain? -Maira****
"Lo suka sama Maira?" tanya kevin sambil menyandarkan punggungnya ke dinding kamar Arven.
Arven terdiam sejenak, dan melirik ke arah teman teman nya, "Engga, gue gaada perasaan sama dia," Sahut Arven yang sedang duduk di pinggir kasur.
"Lo tau? Maira suka sama lo." Putra berjalan ke arah Arven dan duduk di samping nya.
Arven menoleh ke arah Putra dengan wajah datar nya, "Oh" Arven mengangguk angguk.
"Cuman itu respon lo?" taanya Putra heran.
"Terus gue harus ngapain? Loncat loncat kesenangan gitu? Gue aja gasuka sama Maira." Arven menatap satu persatu teman temannya.
"Seenggaknya lo hargain perasaan dia." kevin merasa kesal dengan sikap Arven yang selalu keras kepala dan egois.
"Ngapain? Ga penting." ucap Arven, lalu terkekeh hambar.
Ucapan Arven membuat Kevin, Putra, iqbal langsung menghela nafas.
"Kena karma baru tau rasa lo." Putra melempar bantal ke arah Arven.
Dengan sigap Arven langsung menangkap bantal nya, lalu memberikan tatapan tajam ke arah Putra.
"Karma? Haha gamungkin lah, gue ga percaya begituan." Arven tertawa hambar dan merebahkan diri nya di atas kasur.
"Hihi gimingkin lih." Iqbal meniru ucapan Arven.
Arven memutar bola matanya malas.
"Sekarang gue tanya, lo masih ngecrushin si itu?" tanya kevin dengan alis yang diangkat sebelah.
"Iya," sahut Arven sambil memejamkan mata nya sejenak.
"Dia tau ga kalo lo suka sama dia?" tanya putra.
"Gatau, gue kan gapernah bilang siapa siapa selain sama lo pada" balas Arven.
"So? Lo mau gimana?" tanya kevin.
"Gatau, gue bingung." Arven menggedikkan bahu acuh.
"Dahlah mending turu," celutuk Iqbal yang sedang mengikuti trend di aplikasi toktok.
****
Malam hari tiba, keluarga yang bermarga Adhitama itu pun sedang duduk di ruang tamu.
"Kamu udah punya pacar Za?" Maira kaget bukan main setelah mendengar pertanyaan papah nya yang tiba tiba itu.
"Belum, kenapa pah? Kok tiba tiba nanya gitu?" tanya Maira heran.
"Ya siapa tau kan, kan anak gadis papah udah gede," ujar Farel sambil mengusap kepala sang anak.
Maira tersenyum tipis, "Sebenarnya Maira lagi suka sama seseorang si." Maira menoleh ke arah papah dan mamah nya.
Farel mengangguk dan tersenyum tipis. "Siapa dia? Bisa kenalkan dia dengan papah?"
Pernyataan papah nya membuat mata Maira melotot, "Papah apaansi, kek mau lamaran aja"
Farel terkekeh mendengar ucapan sang anak.
"Za, kamu kan udah gede, pasti udah tau mana yang baik dan buruk, mamah cuman mau ngasih saran sama kamu, cari cowo yang sayang, tulus, dan yang bisa menghargai kamu," nasehat sang mamah panjang lebar.
"Iya mah, makasiii ya saran nya, Maira janji bakal cari cowo yang sayang, tulus, dan yang bisa menghargai Maira sebagai cewe nya," ujar Maira sambil memeluk sang mamah.
![](https://img.wattpad.com/cover/302069047-288-k41389.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Teen Fiction"Gue suka sama lo" "Tapi gue gasuka sama lo" ☠️☠️☠️ Ini tentang Maira yang terobsesi dengan seorang Arven, dia selalu bertekad untuk mendapatkan hati Arven. Berbanding balik dengan Arven, yang malah menyukai perempuan lain...