02. Beruang kutub

1.2K 245 76
                                    


Happy Reading bestie !

****

Bruk

"Aw!" lirih Maira.

Maira tersungkur di tanah sambil memegangi lutut nya, meringis pelan karena lutut nya sedikit tergores.

"Bangun," titah seseorang yang baru saja ditabrak oleh Maira.

Maira tertegun setelah mendengar suara nya, dan Maira belum mendongakkan kepalanya, karena otak nya terus mengingat ingat lagi siapa yang mempunyai suara berat itu dan akhirnya dia mengingat pemilik suara tadi.

Suara itu...

Arven, ya itu suara Arven.

Setelah ingat dengan suara itu, Maira langsung mendongak kepala nya keatas.

Deg

Mata mereka bertemu dan saling beradu satu sama lain, bola mata abu-abu milik Arven bertemu dengan bola mata coklat milik Maira, bagai ada magnet yang membuat mereka terus menatap satu sama lain.

"Ya Ampun, ganteng banget. pagi pagi udah ngeliat cowo ganteng, bisa pingsan ni gue," gumam Maira secara tidak sadar.

"Gue emang ganteng dari lahir," sahut Arven dengan nada sedikit judes.

Maira senyum-senyum sendiri sampai tidak sadar bahwa dirinya masih terduduk di atas tanah.

"Lo kenapa? Cepetan bangun," ujar Arven dengan wajah datar nya.

Arven mengulurkan tangannya ke arah Maira, baru kali ini seorang Arven peduli dengan perempuan selain Bunda nya. Maira sangat beruntung sekali, bukan?

"Bangun, ntar rok lo kotor," ketus Arven.

"Eh iya," Maira langsung menyambut tangan Arven dengan jantung dag dig dug.

"Lain kali, kalo jalan tu hati-hati," peringat Arven sambil melirik sekilas ke arah Maira, lalu memasukkan kedua tangan nya ke dalam kantong celana.

"Iya, maaf," sahut Maira sambil menggaruk tengkuknya.

"Hm," setelah mengatakan itu Arven langsung berlalu dari hadapan Maira.

"OMG JANTUNG GUE GA AMAN!! WOI TOLONGIN GUE, JANTUNG GUE MAU COPOT!! ARVEN GANTENG BANGET PLISS," pekik Maira berteriak histeris.

Caca, Keysha, dan Elena yang baru saja memasuki gerbang sekolah itu pun tiba-tiba berhenti berjalan ketika melihat sahabat nya seperti cacing kepanasan. Namun, sesaat kemudian mereka langsung berlari menghampiri.

"Za? Lo kenapa?" tanya Caca bingung sekaligus takut karena melihat Maira seperti reog.

"Eh ada sahabat sahabat gue yang sangat cantik nich," Maira mengedipkan sebelah matanya sambil terkekeh.

"Dih, Kenapa deh lo?" Keysha bergidik ngeri sambil menggeser posisi nya ke sebelah Elena, karena takut berada di sebelah Maira yang sekarang seperti reog.

"Gue lagi salting nih AAAA!!" pekik Maira langsung memeluk Elena yang sedari tadi bingung seperti anak hilang.

"Za? Anjir, lo kenapa?!" tanya Elena panik, karena sedari tadi Maira sangat tidak jelas, bisa dibilang seperti orang kesurupan.

"GUE LAGI SALTING LEN!!" balas Maira dengan sangat histeris sambil melompat-lompat kegirangan.

"Ck. Gajelas banget, kalo ngasih info itu jangan setengah-setengah," ketus Caca dengan muka jutek nya.

"Jadi tadi itu gue nabrak punggung nya Arven, terus gue jatuh, dan lo pada tau ga?" Maira menggantungkan kalimatnya.

"Engga," sahut kompak dari ketiga sahabatnya.

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang