"Mai?" lirih Alkan, tak menyangka dengan apa yang dia liat sekarang, tepat didepan matanya sendiri.
Arven dan Maira langsung gelagapan, Arven langsung mendorong bahu Maira yang membuat sang empu hampir terjungkal.
"Sorry," ucap Arven.
Maira mengangguk pelan, dirinya sekarang benar-benar canggung, "Ohya Al, ini kami udah beli bahan-bahan nya," kata Maira mengalihkan pembicaraan.
Alkan yang semula hanya diam kini mengangguk, "Oh iya, ayo masuk," ujar Alkan.
Maira dan Arven pun langsung memasuki rumah Alkan, rumah Alkan memang tidak sebesar rumah nya. Namun, rumah Alkan benar-benar bersih dan rapi, mulai dari ruang tamu, dan barang-barang yang tersusun rapi.
"Duduk dulu," ucap Alkan, kini Alkan hanya memakai kaos oblong berwarna hitam polos dengan dipadukan celana pendek berwarna coklat.
Maira dan Arven pun duduk di sofa, Arven meletakkan plastik yang berisi bahan-bahan ke atas meja.
"Itu bahan-bahan nya, coba lo cek," ujar Maira sambil menunjuk ke arah kantong plastik.
Alkan mengangguk, lalu membuka kantong plastik yang berada di atas meja, "Kita mau bikin kue apa?" tanya Alkan.
"Bolu," jawab Maira.
Alkan mengangguk, "Langsung ke dapur aja, gimana?" tanyanya.
Maira mengangguk, "Boleh, ayo."
****
"Eh lagi ngapain nih?" ujar Ayu, ibunya Alkan yang baru saja datang.
Alkan dan keduanya langsung menoleh ke belakang, terlihat Ayu menatap mereka bertiga dengan senyuman.
"Ma, ini temen Al, kami lagi ngerjain tugas kelompok, bikin kue," jelas Alkan lalu menyalimi tangan Mamanya.
Ayu tersenyum seraya mengusap kepala anaknya, "Oalah, lagi kerja kelompok ya, yaudah semangat ya bikin kue nya," ucap Ayu memberi semangat.
Maira dan Arven langsung menghampiri Ayu, dan menyalimi tangan nya, "Makasih, Tan," ucap Maira sambil tersenyum manis.
"Masya Allah, cantik banget, siapa namanya, nak?" tanya Ayu seraya mengusap lembut kepala Maira.
"Aamiin, makasih tante, nama saya Maira," jawab Maira canggung.
Ayu mengangguk, lalu melirik sekilas ke arah Alkan, "Ini toh yang namanya Maira, bener kata kamu, orangnya cantik."
Mata Alkan membelelak kaget, "Mama ngomong apasih," elak Alkan.
Ayu tertawa kecil, "Kalo yang ini namanya siapa?" tanya Ayu menatap ke arah Arven.
"Arven," jawab Arven sambil tersenyum tipis.
"Ganteng banget loh, mama kamu dulunya ngidam apa ya?" puji Ayu seraya terkekeh.
"Tante bisa aja." Arven berkata sambil tertawa kecil.
"Mau tante bantuin bikin kue nya?" tawar Ayu.
Maira mengangguk antusias, "Boleh banget, Tan, ayo sini."
Ayu tersenyum, lalu mulai mengeluarkan bahan-bahan yang berada di dalam kantong plastik dibantu oleh Arven dan Alkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/302069047-288-k41389.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Teen Fiction"Gue suka sama lo" "Tapi gue gasuka sama lo" ☠️☠️☠️ Ini tentang Maira yang terobsesi dengan seorang Arven, dia selalu bertekad untuk mendapatkan hati Arven. Berbanding balik dengan Arven, yang malah menyukai perempuan lain...