08. Pantang menyerah

591 186 20
                                    

"Eh btw di kelas kita ada SASIMO loh" Arven menekankan kata 'Sasimo'

Maira langsung menoleh ke arah Arven yang masih setia berdiri di depan papan tulis

"SIAPA VEN?!" pekik Iqbal.

"Zamaira Anantasya," sahut Arven dengan smirk nya

DEG

Apa tadi? Sasimo? Arven bilang Maira Sasimo?

"Maksud lo apa ya, Ven?" tanya Maira sedikit ngegas

Arven hanya menatap wajah Maira dengan pandangan remeh

"LO?! MAKSUD LO APAAN BANGSAT! BILANG TEMEN GUE SASIMO?!!" Caca berdiri dan langsung menatap nyalang Arven

"Kenyataan, mau liat foto nya? Nih gue tunjukkin" Arven mengambil ponsel nya dan memperlihatkan foto Maira dan Alkan yang sedang berpelukan di taman

Mata Maira terbelelak, "VEN! LO APA APAAN SIH!" Maira berdiri dari tempat duduk dan langsung menatap ke arah Alkan yang berada di ujung seolah olah mengisyaratkan minta tolong.

Namun Alkan hanya mengabaikan  tatapan Maira, dan memilih membaca buku nya lagi.

"WHAT?" Elena berteriak sambil menutup mulut nya

"Dasar sasimo," gumam Arven yang hanya didengar oleh Maira saat Arven lewat didepan nya

Maira memejamkan mata nya sejenak lalu menatap tajam ke arah Alkan, gara gara Alkan dia jadi sasaran dan di bilang sasimo oleh Arven.

Alkan yang merasa di perhatikan oleh Maira itupun langsung menghela nafas panjang.

"Udah, duduk Za," ujar Caca menarik pergelangan tangan Maira.

"Ca.." Maira menatap Caca dengan mata berkaca-kaca.

"Hustt iya gue paham kok, udah jangan nangis." Caca mengusap punggung Maira.

"Tapi Ca, gue itu bener bener gatau kalo Alkan langsung meluk gue gitu aja." Maira menatap sekilas ke arah Alkan

"Iya gue paham perasaan lo, jangan terlalu dipikirin apa kata Arven tadi," ujar Caca menasehati

"Hey student," tiba tiba Pak Rey masuk ke kelas Kembali

"Loh pak? Bukannya jam pelajaran Bahasa inggris udah habis ya?" tanya Leon dengan heran

"Yeah, I know, but saya disuruh Bu Sarah untuk memberitahu ke kalian bahwa kalian hari ini jamkos, karena Bu Sarah berhalangan hadir," ujar pak Rey memberi tahu.

"YEY JAMKOS LAGIII!!" Nadia berteriak histeris.

"Boleh berbincang dengan teman nya, asalkan jangan ribut, Leon kalo ada yang ribut tolong di tegur ya, kalo gitu Bapa tinggal dulu ya." Pak Rey keluar kelas

"Siap pak!" Sahut Leon

"ZA! JELASIN SEMUANYA KE KITA" Tiba tiba Keysha dan Elena menghampiri meja Maira

Maira menghela nafas, "Alkan yang meluk gue, gue aja kaget," ujar Maira menjelaskan dengan singkat

"Dengan alasan apa Alkan meluk lo?" tanya Elena.

Maira menatap ke arah teman temannya, "Waktu itu kami berdua mau ke taman, dan gue gak sengaja ngeliat Arven ngasih bunga ke kanara, disitu gue syok dan Alkan langsung tutup mata gue biar gue ga liat sesuatu yang bikin gue sedih lagi, tapi gue tetep pengen liat mereka berdua, dan tanpa gue sangka Alkan langsung meluk gue, Mungkin kek sekedar ngasih semangat atau support gitu (?)" ujar Maira menjelaskan panjang lebar

"Serius lo? Wah kalo gitu kenapa lo ga sama Alkan aja Za? Dia kek nya suka sama lo deh," ujar Caca memberi tau

"ALZA GARIS KERAS!!" teriak Keysha yang membuat murid lainnya melihat ke arah Keysha.

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang