AXIS 8

2K 205 10
                                    


"Dokter van der Berg kemana sih?" tanya Jingga kesal setelah memasuki ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dokter van der Berg kemana sih?" tanya Jingga kesal setelah memasuki ruangannya. Lily berjengit ketika Jingga membanting buku PPDGJ ke atas mejanya. "Belum ada berita sama sekali dari beliau?"

Lily menggelengkan kepalanya.

"Selain dokter van der Berg, ada dokter ahli bedah syaraf yang bisa mengoperasi klien kita?"

"Ada, Dok. Hanya saja nyonya Anggita ingin dokter van der Berg yang mengoperasinya 'kan?"

Jingga menyandarkan punggungnya di kursi sambil mengatur napas. Sudah hampir seminggu Kalani tidak menampakkan batang hidungnya di rumah sakit. Bahkan Raiden yang selama ini jadi tangan kanan Kalani tidak bisa melacak di mana keberadaannya. Seolah ia ditelan Bumi.

Berdasarkan informasi Raiden, Kalani tidak memiliki teman. Selain itu, ia jarang sekali pulang ke rumah orangtuanya sehingga menemukannya bagaikan mencari jarum di dalam tumpukan jerami.

"Coba tolong hubungi dokter bedah syaraf yang lain, bilang kita minta konsultasi," ujar Jingga. "Secepatnya."

Sepeningalan Lily, Jingga mengotak-atik ponsel miliknya dan menemukan sebuah nama. Tak berapa lama, ia tersambung dengan seseorang.

"Assalaamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalaam. Nez, lagi sibuk gak?"

"Gak juga. Ada apa, Jingga?"

"Mertua lu sehat?"

"Alhamdulillah, ada apa?"

"Kalani. Kakak ipar lu menghilang."

Terdengar gelak tawa dari seberang ponsel.

"Nez, aku serius. Bisa-bisa lu harus aku cek kesehatan mentalnya."

"Kalani gak mungkin menghilang, Jingga. Emang ada apa lu nyariin dia?"

"Aku kerja di Rumah Sakit Oriona, tau?"

"Ya. Zasha pernah cerita di mana dia kerja dan lu gantiin dia 'kan."

"Aku butuh Kalani."

"Dia berbuat apa sama lu?"

"Dia meninggalkan tanggungjawab."

"Astaghfirullah! Lu gak becanda 'kan?"

"Tanggungjawab sebagai dokter, Nez Bukan yang lain."

Terdengar terkikik-kikik dari seberang ponsel. "Sorry, gue kirain berhubungan sama berita tempo hari."

"Berita apaan?"

"Lu adu mulut sama dia setelah operasi 'kan?"

Jingga terkejut. "Tau dari mana?"

"Laki gue. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Kalani, dia pasti tau."

Displacement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang