(34)

531 26 6
                                    

Halo semuanya, aku kembali. Maafin aku yaa lama banget ngilang, dan selalu janji up tapi ga up terus. Tenang aja kok aku bakal usahain up lagi hihi.

Selamat membaca :)
Buat yang lupa bisa baca chapter sebelumnya ya yaitu chap 33 atau bahkan bisa ulang dari awal xixixixi.

            ----

Zidny yang melihat Iqbaal menahan Namakamu pun merasa tak terima.
"Dih paan sih baal, make nahan dia segala" Sewot Zidny kesal

Namakamu yang mendengarnya mulai terpancing "kenapa si lu ga terima banget jadi orangtm, heran deh"

Aldi, Stefi, bahkan Kiki yang melihatnya jadi ikutan kesal karena ulah Zidny.

Iqbaal yang melihat itu menghembuskan nafasnya kasar dan terdiam sejenak.

Namakamu yang melihat Iqbaal terdiam menjadi kesal juga, pasalnya ketika ia ingin pergi agar tidak terjadi pertikaian tapi malah ditahan oleh pria itu.

"Lepas"

Iqbaal yang mendengar hanya menatap Namakamu datar tanpa ingin melepas tangan gadis itu sedikitpun.

Stefi, Aldi, dan Kiki yang melihat itu merasa ada yang aneh dari Iqbaal karena tidak biasanya pria itu akan seperti itu.

"Pergi Zid"

Zidny yang mendengarnya merasa tak terima "enak aja, gak mau. Masa aku aja yang disuruh pergi. Namakamu jugalah biar adil sekalian. Lagian dia siapa kamu sih, pake di bela segala? Oh atau dia ngasih kamu pelet ya makannya jadi nurut gitu sama dia"

"Heh sialan, lu jangan macem-macem ya temen gue gak pernah make cara kotor kaya gitu. Lu kali bajingan" Emosi Stefi karena ia tak terima sahabatnya dikatakan seperti itu

Namakamu yang melihat keadaan sekitar semakin tidak baik-baik saja memutuskan untuk mengalah saja, lagi pula ia tak ingin moodnya rusak begitu saja hanya karena situasi ini. Dengan susah payah ia melepaskan tangan Iqbaal, lalu segera menarik tangan Stefi pergi.

Aldi dan Kiki yang melihat terkejut, pasalnya mereka merasa aneh, kenapa Namakamu mau mengalah begitu saja.

"Hahaha pergi juga kan lu" Ejek Zidny kepada Namakamu

Iqbaal yang mendengarnya berdecak kesal "Ck"

"Kenapa sih Baal? Kamu tuh harusnya sama aku bukan sama cewe ganjen kaya dia"

"Lu lebih ganjen asal lu tau"

"Gak ganjen Ki, tapi gatel. Ups"

"Ih Aldi sialan mulut lu awas ya gue aduhin Kepsek lu"

"Pantes Iqbaal gak mau, lu gak setangguh Namakamu"

Iqbaal yang mendengarnya mulai jengah. "Zid gue minta mulai detik ini stop gangguin Namakamu. Lu sama sekali gaada hubungan sama dia"

"Kenapa sih kamu segitunya sama dia? Heran banget deh. Cantikan  juga aku"

"Lu kaya jamet, cantik dari mana coba" Sambar Aldi sewot

Kiki dan Iqbaal hanya menatap keduanya. Percuma mau dilerai pun mereka tetap akan terus berbicara. Namun Iqbaal tetaplah Iqbaal, ia tak ingin membuang terlalu banyak waktunya untuk hal yang menurutnya tak penting.

"Udah di cukup"

Aldi yang mendengarnya hanya menyengir sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

"Yuk pergi" Ajak Kiki sembari menarik Iqbaal dan Aldi bersamaan.

Zidny yang melihatnya tak terima pasalnya dia belum mendapat jawaban dari Iqbaal. Kenapa pria itu sebegitunya menjaga Namakamu.

"Stop. Baal kamu harus jawab aku"

"Apa lagi si lu jamet" Kesal Aldi

Iqbaal segera membalikan badannya dan melangkah mendekat ke arah Zidny.

"Dia pacar gue"

Setelah berkata demikian Iqbaal segera melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Zidny, Aldi, dan Kiki dengan tatapan datarnya, namun berbeda dengan ketiga orang itu yang malah terdiam membeku ditempat.

Bersambung.....

Gimana suka gak? Hehe. Tungguin chapter selanjutnya yaaa :)

COLD "IBAY" Where stories live. Discover now