KANTIN.
"Eh eh lihat deh Nam sama cowok baru"
"Itu bukannya murid lama?"
"Ganteng njir"
"Beruntung banget sih Namakamu"
"Saingan gue bertambah"
Begitulah bisikan siswa siswi yang berada di kantin sesaat melihat kedatangan Namakamu dan Devano.
Kedua insan itu tak perduli sama sekali, bahkan Devano dengan sengaja merangkul Namakamu.
Namakamu yang di perlakan seperti itu melotot tajam ke arah Devano namun di balas dengan kedipan genitnya yang membuat gadis itu menghela nafasnya malas.
"Mau makan apa?"
"Widih tuan putri bener bener mau traktir nih ye"
"Jawab atau enggak sama sekali"
"Nasi goreng ama es jeruknya kaka"
Namakamu hanya mendengus sebal kemudian dia beralih memesan makannya. Setelah merasa makanannya sudah di pesan kedua insan itu segera mengedarkan pandangannya untuk mencari meja kosong.
"Itu Nam disana"
"Gak"
Devano hanya menyerit bingung. "Kok enggak sih, kan disana kosong"
"Tapi kan gak deket meja tiga orang itu juga"
Pria itu hanya terkekeh pelan kemudian mengacak rambut gadis di sampingnya pelan. "Biarin aja sih, kan lu sama gue" kemudian pria itu segera menarik Namakamu menuju meja kosong itu.
•••
"Katanya suka, sayang masa udah ganti aja" sindir Aldi
Namakamu yang mendengarnya hanya mendelik kesal. Devano yang berada di sampingnya berusaha menenangkannya.
"Gak usah di respon, entar seneng dia" bisik pria itu
"Iya juga sih, okedeh." Bisik gadis itu balik
"Mainnya bisik-bisikan" kompor Aldi lagi, karena dia merasa kesal lantaran tak direspon
Namakamu yang senang melihat kekesalan Aldi pun terkekeh pelan dan terlintas idel jahil dipikirannya.
"Kita akting yu, pura-pura romantis"
Devano hanya terkekeh pelan kemudian menganggukan kepalanya.
Lima menit kemudian, akhirnya makanan yang mereka tunggu sampai juga.
"Minum dulu jusnya baru makan, kan tadi katanya kamu haus"
"Ah iya, mana sayang"
Devano pun menyerahkan jusnya pada Namakamu, dan di terima dengan senang hati oleh gadis itu.
"Manis yang"
"Iya kaya kamu" gombal Devano
"Huek, geli gue jijik gue huek" Aldi dengan tampang seolah olah ingin muntah
Namakamu yang mendengarnya hanya menatap malas kemudian melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda.
Disaat kedua insan itu makan, tanpa mereka sadari Iqbaal terus menatap tajam ke arah keduanya.
Entah kenapa dalam hatinya dia tak rela gadis itu bersama pria lain.
Karena merasa kesal melihat adegan romantis ala Namakamu dan pria yang tak ia kenali pun akhirnya Iqbaal memilih meninggalkan kantin.
"Mau kemana Baal?"
Hai hehe segini dulu ya. Entar malem aku ada rapat, kalo sempet aku up lagi ya tapi kalau gak sempet besok aja ya pas abis kuliah online hehe babay gais 💜💜.