Haii selamat pagii. Maaf banget ya kemaren seharian gak up, soalnya ada kerjaan mendadak.
Btw Jakarta pssb total lagi yak? Huhuhu semangat semuaa, staysafeee yak gais❤.
Maaf ya part2 ini terbilang sangat mengecewakan dan membosankan karena emang sengaja aku bikin kek gini wkwk.Okey, langsung aja. Selamat membaca.
....Hari - hari setelah menyetujui permintaan Zidny, Namakamu terlihat menjauhi Iqbaal.
Aldi yang melihatnya merasa bersalah, pikirnya ini pasti akibat dari perbuatannya. Tapi ada satu hal yang membuatnya bingung, harusnya kan gadis itu marah padanya kan? Namun yang dia lihat gadis itu tetap berteman padanya bahkan tak ada yang berbeda sedikitpun.
Lantas, kenapa Iqbaal yang menjadi sasarannya. Kalau di pikir mah harusnya sih Aldi bersyukur sahabatnya tak diganggu lagi.
"Di, mampus salah lu tuh."
Aldi hanya berdecak sebal dan menatap Kiki malas. "Gue mulu perasaan."
"Lah, kan lu yang ngomong gitu pas di kantin." Sewot Kiki
"Gini deh. Kalau dia marah sama gue, pastinya dia gak bakal negur gue atau apalah itu. Terbukti kan dia tetep temenan sama gue, berarti letak kesalahannya bukan sama gue."
Kiki yang mendengarnya terdiam sejenak. Pikirnya omongan Aldi ada benarnya juga. Kalau Aldi gak bersalah, lantas siapa dong? Dirinya? Kan tak mungkin.
"Hm. Bingung gue."
"Ah, apa jangan jangan Mr. Cold sendiri yang minta dijauhin?"
Kiki yang mendengarnya menarik rambut Aldi asal. "Ngaco lu, kagaklah."
"Seyakin itu lu? Ya bisa aja kan dia risih lama lama digangguin."
"Kalau di pikir mah parahan si Zetnong. Lagian si Iqbaal selow aja tuh kalau sama Namakamau bahkan dia udah mulai hanget-hanget gimana gitu."
"Au ah. Pusing mikirin, bodo amat dah. Pusing gue tuh."
Yeyy.
Maaf ya dikit banget part ini. Tapi aku usahain tripple up hari ini.
Tinggal 2 kali up lagi ya gais.Babay.