(27)

564 38 0
                                    

Haii, maaf ya kemarin gak sempet up soalnya mendadak ada urusan kemaren.
Oke langsung baca aja ya hihi.
.....
.....

Setelah hari perdebatan Itu. Namakamu menjadi gadis yang lebih pendiam. Bahkan Steffi sahabatnya menjadi ngeri sendiri dengan perubahan gadis itu.

"Lu kenapa sih Nam, aneh banget gak kaya biasanya heran gue" kesal Steffi karena sampai sekarang dia tak tau kenapa sahabatnya berubah

Yang di tanya pun hanya mengangkat kedua bahunya acuh, dan menggelengkan kepalanya perlahan.

"Ck. Nam, gue ini sahabat lu. Kenapa sih harus banget ada rahasia di antara kita"

Gadis itu hanya memandang ke arah Steffi ssbentar kemudian menghembuskan nafasnya kasar. "Maaf, gue gak bermaksud"

"Gue gak butuh maaf lu. Gue mau lu cerita kenapa lu bisa kaya gini"

"Berawal dari Devano yang maksa gue traktir, terus dikantin gue ketemu sama Iqbaal dan dua sahabatnya" setelahnya gadis itu terdiam dan memejamkan matanya sebentar

"Hei, kenapa?" Tanya Steffi lembut karena ia merasa ada yang tidak beres pada sahabatnya.

"Devano ngajak gue akting biar mesra di hadapan mereka dengan berakhir adanya perdebatan kecil. Gue ngiranya udah selesai, ternyata engga. Di waktu gue lagi ngedumel pas mau ke kelas Iqbaal tiba-tiba dateng" gadis itu menundukkan kepalanya

Steffi yang mengerti sahabatnya sedang tak baik-baik saja segera merengkuh sahabatnya ke dalam pelukannya.

"Sabar, Nam"

"Gue, ama Iqbaal berdebat disitu. Dan berakhir gue kaya gini. Gue diem bukan karena takut, tapi gue bingung sebenarnya gimana perasaan dia sama gue? Ketika gue ngejauh terus bareng cowok lain dia dateng seolah-olah gak terima" cicit gadis itu berakhir dengan isakan kecil

"Gue kesel ama diri gue sendiri yang bahkan gak pernah bisa benci dia"

"Udah Nam. Gak usah dilanjut lagi, gue ngerti sekarang. Maaf ya gue sempet maksa lu cerita"

Gadis itu hanya mengangguk dalam pelukan sahabatnya.

"Thankyou Steff, karena udah selalu ada buat gue"

"Gue sahabat lu, wajar gue selalu ada buat lu."

Namakamu yang mendengarnya semakin mengeratkan pelukannya kapada Steffi, sahabatnya.

•••

"Baal?"

"Baal?"

Yang ditanya pun hanya menatap ke arah Aldi sebentar seraya menaikan alisnya.

"Ck. Jawab kek" paksa Aldi

Kiki yang mendengarnya hanya terkekeh pelan, begitulah Aldi. Pria dengan kepribadian yang sangat keras.

Haii segini dulu yaa besok aku usahain up lagi. Bye gais😊.

COLD "IBAY" Where stories live. Discover now