Pagi ini Namakamu sangat bahagia, pasalnya hari ini ia akan kembali bersekolah dengan status dirinya sebagai pacar Iqbaal.
"Pen pamer status, tapi sama aja kalau doi gak ngakuin. Bisa - bisa maluin diri sendiri gua" ujarnya sembari berjalan keluar kamarnya.
Saat sedang berjalan tiba - tiba Namakamu terhenti, karena handphonenya berdering.
"siapa sih ini nomer baru, gak jelas banget" dumel Namakamu sambil membiarkan handphonenya terus berbunyi dan terus berjalan ke luar rumah.
"ih berisik banget sih" kesal Namakamu pasalnya handphonenya tidak berhenti berdering. Dengan malasnya akhirnya ia menganhkatt telfonnya. "siapa deh lu, pagi-pagi ganggu gua aja. Jangan buat mood buruk deh" gerutu Namakamu tanpa membiarkan seseorang disana berbicara.
Kesal karena tidak mendapatkan jawaban, Namakamu pun berkata lagi "lu kalau gak mau ngomong, gak usah nelfon sialan. Buat emosi aja, udah ah gua matiin deh kalau gitu" setelah berkata demikian Namakamu pun memutuskan sambungan secara sepihak.
Tanpa ingin berlama - lama ia segera memesan gojek untuk berangkat ke sekolah.
***
Sesampainya disekolah, Namakamu melihat Iqbaal sedang berada di parkiran bersama kedua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Aldi dan Kiki.Dikarenakan moodnya sedang tidak bagus, Namakamu memilih berjalan melewati mereka tanpa ingin menyapa.
Aldi yang melihat kelakuan Namakamu seperti itu pun bersuara "Woy Namakamu" panggil Aldi dengan teriakan yang cukup keras
Namakamu yang sedang berjalan pun terhenti, lalu berbalik menuju asal suara "Kenapa si?" sewot Namakamu menatap Aldi sinis
Aldi yang ditatap seperti itu pun mendengus kesal.
"Baal, lihat deh cewe lu. Kesel banget gua" adu Aldi kepada Iqbaal, pasalnya ia sangat kesal dengan reaksi yang Namakamu berikan kepadanya.Kiki yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya, berbeda dengan Aldi yang semakin kesal karena tidak mendapatkan jawaban apapun dari Iqbaal.
"Lu kenapa si, sama sahabat sendiri aja jadi kulkas" dumel Aldi sembari menatap Iqbaal kesal.
"Udah Di, gausah dibesarin masalahnya. Mungkin si Namakamu mood nya lagi gak bagus, lalu kalau Iqbaal kan lu tau sendiri dia gimana. Udah gak usah nyari perkara dah" jelas Kiki pelan kepada Aldi
Disisi lain Namakamu memberengut kesal, pasalnya ia pikir Aldi memanggilnya karena suatu hal yang penting, tapi ternyata ia salah. "Sialan kayaknya dia ngerjain gua, awas aja" dumel Namakamu sembari berjalan ke arah Aldi.
Sesampainya di hadapan Aldi, Namakamu memukul Aldi kuat dengan buku yang ia pegang.
"Prakk"
"Aww, sialan Namakamu. Sakit Woy" adu Aldi
"Ya lagian, siapa suruh lu ngerjain gua. Udah tau kan gua lagi gak mood"
"Yee gorengan, mana gua tau lu lagi gak mood. Lagian gua cuma nyapa sekalian mau nanya doang" sewot Aldi tak terima.
"Eh terompet, lu cuma nyapa doang sialan. Gak ada tuh lu nanya, dan soal mood harusnya lu bisa nebak dong dari raut wajah gua"
Iqbaal yang pusing mendengar perdebatan antara Namakamu dan Aldi pun memutuskan berjalan mendahului mereka.
"Woy Baal, tungguin kek" panggil Kiki
Namakamu dan Aldi yang melihatnya pun sangat kesal. "Dih ditinggal" kesal Namakamu
"Bagus. Gua suka gaya lu Baal" ejek Namakamu sembari menatap Namakamu remeh.
"Bangsat lu Di" ujar Namakamu sembari menjambak rambut Aldi. Setelahnya ia melangkahkan kakinya meninggalkan Aldi.
Belum jauh ia berjalan, tiba - tiba ia ditahan oleh Iqbaal. "Gak sopan gitu, lu cewe Nam" marah Iqbaal kepada Namakamu
"Aldi salah" sahut Namakamu dengan kesalnya
"Ya gak harus dijambak. Lu juga kenapa gak mood segala? harusnya yang marah itu gua. Karena gua belom ngomong apa - apa tapi udah lu matiin sepihak, mana ngomel gak jelas" jelas Iqbaal. Setelahnya ia benar-benar meninggalkan Namakamu diparkiran.
Namakamu yang baru tersadar pun, menjerit histeris. "OMG, berarti yang nelfon tadi pagi Iqbaal dong. Mati guaa. Huaaa Baal tungguin akuuuuu" teriak Namakamu sembari mengejar Iqbaal.
Bersambung......