(12)

605 42 3
                                    

Haii selamat siang, yeyy double up nih. Entar aku up sekali lagi entar sore jadinya tripple up hihi.
Jangan lupa vote ya gais hehehe.

Makan siang juga jangan lupa ya hehe.

Baik, selamat membaca😄.

_________________________________________________

.
.
.
.

"Ayo buru, kantin."

"Iya Steff, gak usah ngegas bisa kan."

Steffi hanya membalas dengan cengiran tak berdosanya.
Namakamu yang malas hanya menarik Steffi menuju kantin.

Baru saja sampai di kantin. Namakamu merasa heran tumben kantin sesepi ini.

Steffi yang berada di samping Namakamu segera berlari menuju Ibu kantin untuk memesan makanan. Namakamu yang lihatnya hanya menggelengkan kepala dan melangkah pergi tanpa ingin mengikuti langkah Steffi.

Baru saja Namakamu mendaratkan bokongnya di bangku kosong, dirinya dikejutkan akan kehadiran Zidny.

"Apa sih?"

Zidny yang ditanya malah menatap Namakamu sinis, sambil berdecih sebal. Entah kenapa dia sangat membenci gadis di depannya ini. Padahal kalau dilihat-lihat Namakamu gak begitu ganjen kepada Iqbaal.

"Jauhin Iqbaal."

Dua kata yang di ucapkan oleh Zidny mampu membuat Namakamu terdiam sebentar.

"Emang lu siapanya Iqbaal?."

DUARRRRRR

Bagai di sambar petir rasanya. Zidny yang tak ingin Namakamu mengetahui keterkejutannya segera menetralkan raut wajahnya kembali.

"Kaget?."

"Sok tahu lu. Gue gak mau tau, cepet jauhin Iqbaal."

"Lu siapa sih? Minta jauhin Iqbaal terus, pacarnya?" Tanya Namakamu yang mulai tersulut emosi

"Iya gue pacarnya puas?."

"Kalau pacar gak mungkin dia berlaku kasar sama lu. Paham?"

"Sok tahu lu. Cewek ganjen."

Namakamu yang merasa tak terima, segera berdiri dan menggebrak meja dengan kasar. Aksi Namakamu itu membuat seisi kantin memandang ke arah mereka, termasuk Iqbaal, Aldi, dan Kiki yang sedang berada di pojok kantin.

"Sok jagoan?"

"Lu kalau gak kenal sama gue, gak tau apa apa soal gue jangan berani-beraninya ngatain gue ganjen. Paham? Harusnya lu sadar, lu yang GANJEN disini." Teriak Namakamu tepat di wajah Zidny

"Sialan, Bitch."

Namakamu hanya terkekeh pelan. "Gak salah lu bilang gue Bitch?."

"Gak sama sekali. Kenapa? Gak terima? Jangan nangis ya, cup cup cup." Ejek Zidny

Namakamu yang sudah tak tahan dengan kelakuan Zidny segera berbalik arah sebentar dan kemudian

BYURRRR

Jangan heran Namakamu mendapat air dari mana, gadis itu tadi mengambil Air dari gadis yang berada di belakangnya.

"NAMAKAMUU.!!" Teriak Zidny marah.

"Oh, lu udah tahu nama gue? Bagus dong, bangga gue tuh."

Zidny yang merasa tak terima segera melayangkan tangannya, namun belum menyentuh pipi Namakamu pun tangan Zidny sudah di tahan.

Zidny yang kesal pun segera berbalik, melihat siapa yang menahannya.

Sedetik kemudian dia terkejud, ternyata yang menahannya adalah Iqbaal.

"Eh sayang."

"Jijik."

"Apa lu?."

"CUKUP!!"

kedua gadis yang sedang berdebat pun seketika terdiam, dan memandang ke arah Iqbaal.

"Kenapa beb?." Tanya Zidny dengan nada yang sengaja dilembut lembutkan.

Iqbaal hanya menatapnya malas, sedangkan Namakamu sudah mengerucutkan bibirnya kesal.

"Jangan pernah nyentuh Namakamu."

Empat kata yang di ucapkan Iqbaal seketika membuat seisi kantin terdiam, terkhususnya Zidny dan Namakamu.

Yeyyyy
Segini dulu ya hehe, entar sore aku up lagi.

Babay❤❤.

COLD "IBAY" Where stories live. Discover now