Haii gimana kabar kalian? Tetep jaga kesehatan ya. Maaf ya baru di up skg soalnya lagi sibuk bgt akhir-akhir ini. Manaan senen udah mulai kuliah lagi liburan udah berakhir huhu.
Btw maaf ya kalau ada typo nanti soalnya ini ngetik sambil nahan-nahan ngantuk.
Langsung aja ya hehe
Selamat membaca hihi.💜👇👇👇👇
......Setelah selesai memesan makanannya, Namakamu segera melangkahkan kakinya menuju meja khusus Iqbaal dan kedua sahabatnya.
"Huh, laper banget. Saatnya makan."
Setelah berkata demikian gadis itu langsung saja makan. Banyak pasang mata yang menatapnya, pasalnya hanya Namakamu seorang yang berani duduk disana tanpa ijin.
Namakamu yang melihatnya menggidikan bahunya acuh, sambil terus melanjutkan makannya.
"Udah?"
Suara itu, sepertinya Namakamu mengenalnya. Dan benar saja saat ia membalikan badannya ternyata Iqbaal dengan kedua sahabatnya.
"Mati gue." Desis Namakamu dalam hati
Iqbaal yang melihat tak ada reaksi apapun dari gadis itu pun menatapnya tajam.
"Heh gak ada mulut apa lu?"
"Bisu kali" sambar Kiki dengan kekehannya
Namakamu yang mendengarnya mendengus sebal, pasalnya kedua sahabat Iqbaal ini sangatlah bawel.
"Tumben gak nyaut lu." Sambar Aldi dengan alis mata yang ia naik turunkan
Namakamu yang sudah jengah pun segera berdiri dan menggebrak meja dihadapannya dengan kasar.
BRAGHHH
"Apa-apaan sih lu? Kaget gue bego." Kesal Aldi
Berbeda dengan Aldi, Iqbaal malah semakin menatap gadis itu tajam. Sedangkan Kiki hanya menatap gadis itu malas.
"Yaudah maap udah makan di meja kalian. Lagian kan meja yang lain udah penuh." Jelas Namakamu dengan sekali tarikan nafas, pasalnya ia sangat gugup saat ini. Dirinya tau Iqbaal sedang berada di metode menahan amarah.
"Harusnya tau sopan santun. Ijin sebelum nempatin."
Skakmat.
Setelah Iqbaal mengatakan demikian dia melongos pergi dari sana tak lupa di ikuti oleh kedua sahabatnya.
Namakamu yang mendengarnya hanya mengerucutkan bibirnya sebal. Sambil terus memandang malas ke arah lain.
"Sombong banget sih." Setelah berkata demikian dia segera melangkahkan kakinya menuju kelas.
•••
"Nam" panggil Devano pelan
Namakamu yang mendengarnya hanya berdehem pelan tanpa ingin menjawab.
Devano yang melihat respon Namakamu seperti itu mendelik kesal. "Jawab kek, giliran ama curut sih Iqbaal lu ngoceh bae"
Namakamu berdecak sebal. "Apa si sayang? Kenapa? Gue lagi gak mood jangan diganggu dulu"
"Masalahnya ini penting Nam"
"Penting?" Tanya Namakamu dengan penuh kebingungan
"Iya ini tuh hidup dan mati."
"Omg apa tuh? Ck. Kasih tau sekarang gue kepo"
"Minta tugas lu dong."
"DEVANOOOOOOOOOOO!!"
Hehe gimana suka gak? Segini dulu ya, entar aku up 1 chapter lagi.
Babay💙.