Haii selamat soreee. Btw ini Pict Namakamu Putri Aningtias yaaa, cantik kan? Hehe.
Okayyy aku penuhi yaaa janjikuu hari ini tripple up, dan sekarang up yang ketiga.
Aku mau berterima kasih sekali lagi buat antusias kalian dalam membaca cerita ini, sekalipun masih banyak kekurangan kalian masih mau luangin buat baca cerita ini. Btw bantu aku ya ? Cukup dengan kasih Vote buat cerita ini hehe tapi kalau keberatan gak usah kok gak apa apa. Dan makasih juga buat yang udah masukin ceritaku ku ke Reading Listnya yaaa. Okey skip langsung baca aja yuk.
●●●●●●●
"Ih kok gitu beb?"
"Bisa gak sih, gak usah manggil beb." Sewot Namakamu, lantaran kesal dengan panggilan yang diberikan Zidny kepada Iqbaal.
"Bisa diem gak." Gertak Iqbaal dengan menatap tajam kedua gadis itu.
"Ya abisnya, kamu dipanggil beb ama dia dibiarin, coba kalau aku udah mencak-mencak kamu tuh."
Iqbaal hanya mengusap wajahnya dengan kasar. Diladenin salah, gak juga salah. Memang ya benar kata orang, perempuan itu selalu benar.
"Terus mau kamu apa?"
Namakamu yang ditanya Iqbaal pun berbinar-binar, sudah seperti anak kecil yang akan diberikan lolipop saja.
"Ngomong sekarang atau gak sama sekali." Ancam Iqbaal
Namakamu yang diancamkan segera terkekeh pelan. "Mau makan, laper."
Iqbaal yang mendengarnya segera menarik Namakamu menuju tempat dimana Aldi dan Kiki berada.
•••
"Pesenin, masa gak di pesenin."
Iqbaal hanya berdecak malas, kemudian melangkah menuju ibu kantin untuk memesan makan.
Aldi dan Kiki yang melihatnya tercengo, baru Namakamu orang yang berani merintah Iqbaal. Bahkan kedua pria yang diketahui sahabatnya pun tak berani.
"Gila lu, berani banget."
"Kan calon." Namakamu dengan memeletkan lidahnya ke arah Aldi
Aldi hanya mendengus dan menatap Namakamu malas.
Lima menit menunggu akhirnya Iqbaal telah kembali dengan membawa satu nampan nasi goreng beserta es teh."Makan." Iqbaal menyodorkan makanan itu tepat di hadapan Namakamu
Namakamu yang menerimanya tercengir dan mulai menyantapnya.
Sedang asyik-asyiknya menyantap makanannya, Namakamu di kejutkan oleh teriakan Steffi.
"Bagus ya lu, enak makan disini. Sahabat gak ada adab emang."
Namakamu yang mendengarnya hanya tercengir polos, berbeda dengan ketiga pria itu yang sudah memandang malas ke arah Steffi.
Steffi yang merasa di tatap pun segera merapihkan penampilannya. "Gue tahu gue cantik."
"Huek, eneg gue."
"Sama Di."
Iya, kedua pria itu adalah Aldi dan Kiki, yang merasa geli dengan omongan Steffi.
Berbeda dengan mereka, Iqbaal malah menatap Steffi dengan datar, dan kemudian mengalihkan tatapannya ke arah Namakamu yang sedang sibuk dengan makanannya.
"Ih, NAMAKAMU STOP MAKAN."
"Apa sih Steff gue laper."
Baru saja Steffi ingin menjawab, sudah di gertak duluan oleh Iqbaal. "Bisa gak sih, gak usah berisik. Orang lagi makan, kalau lu masih mau ngoceh pergi sana."
"WOW. HEBAT, lu bisa ngomong panjang juga."
"Steffiku sayang diem ya. Aku lagi makan."
Steffi hanya mendelik kesal menatap ke arah Namakamu.
"Eh, kok lu jadi baik sih sama sahabat gue Baal?."
"Gak usah sok deket, manggil Baal segala."
"Ish sialan sombong banget lu. Yaudah Iqbaal terhormat kenapa lu bisa baik sama sahabat gue? Jangan-jangan lu ada niatan gak bener lagi."
Iqbaal yang mendengarnya berdecak sebal. Pikirnya kenapa gadis di depannya ini, selalu berfikiran negatif kepadanya.
Yeyyy, haha ngegantung gak nih?
Yuhuuuu udah tripple up nih, vote jangan lupa yaa🤗.
Kalau kalian vote, ples pembaca meningkat aku next 1 chap lagi deh entar malam hihi.
Babay gais😙.